Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Lurah Bangka Soal PPSU Penganiaya Kekasih, Korban Masih Cinta

image-gnews
Ilustrasi kekerasan. radiocacula.com
Ilustrasi kekerasan. radiocacula.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lurah Bangka Firdaus Aulawy buka suara soal anggota Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) yang menganiaya kekasihnya sendiri di kawasan Kemang, Senin lalu. Firdaus menyebut penganiayaan itu diduga karena pelaku yang bernama Zulpikar cemburu terhadap Eti, kekasihnya, yang jugga anggota PPSU.

"Kejadian kemarin Senin, ceritanya karena cemburu si Zulpikar kemudian ada orang lewat divideoin," kata Firdaus seperti dikutip Antara di Jakarta, Selasa 9 Agustus 2022.

Menurut Firdaus, penganiayaan itu terjadi pada Senin siang hari pukul 12.30 di Jalan Kemang Dalam No. 6 RT 03/RW 03. Sebelum peristiwa itu, pelaku dan korban telah menjalin hubungan asmara sejak setahun lalu.

Lurah Bangka itu mengatakan telah menyarankan Eti untuk menjalani visum setelah menjadi korban penganiayaan kekasihnya sendiri. Hasil rekaman warga memperlihatkan perempuan itu ditendang dan ditabrak motor oleh Zulpikar. Namun Eti menolak visum dan menyatakan kondisinya baik serta tidak mengalami luka. 

Eti juga memilih tidak mengadukan kekerasan yang dialaminya ke polisi, kata Firdaus. Alasannya, dia  masih punya rasa cinta kepada pelaku.

Firdaus menyayangkan tidak bisa membantu banyak dalam kasus itu karena anggota PPSU itu bukan warga Kelurahan Bangka. "Saya juga tidak akan melaporkan  Zulpikar, biar polisi yang bergerak mencari Zulpikar," ujarnya. 

Menanggapi kasus ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta agar lurah tidak ragu lapor polisi jika menemukan kasus anggota PPSU melakukan penganiayaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kejadian kekerasan ini tidak dapat ditoleransi. Pihak Kelurahan Bangka, Kelurahan Rawa Barat sudah diminta oleh gubernur untuk segera melaporkan kepada pihak berwajib," kata Wagub DKI Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Selasa.

Pemprov DKI Jakarta tidak akan menoleransi kejadian kekerasan ini. Riza Patria telah meminta anggota PPSU itu dipecat. 

"Tindakan ini yang tidak boleh ada di lingkungan pemerintah provinsi, di organisasi manapun termasuk di Jakarta tentunya," kata Riza. 

Riza juga telah meminta Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DPPAPP) DKI Jakarta untuk melakukan pendampingan psikologis terhadap korban. Termasuk pelindungan, bantuan kesehatan, serta bantuan psikologis bagi korban perempuan itu.

Setelah memecat anggota PPSU pelaku penganiayaan dan melaporkannya ke polisi, Pemprov DKI akan meningkatlkan pengawasan internal pada para anggota PPSU. Riza mengatakan Pemprov DKI akan meningkatkan monitor dan evaluasi seluruh anggota PPSU. 

"Kami mengapresiasi masukan dari semua pihak dari berbagai media termasuk media sosial sehingga tidak ada yang bisa dirahasiakan, serta disembunyikan," ujarnya.

Sebelumnya, anggota PPSU Kelurahan Rawa Barat bernama Zulpikar terekam kamera warga sedang menganiaya kekasihnya Eti di Jalan Kemang Dalam No. 6 RT 03/RW 03. Video penganiayaan itu pun viral di media sosial. 

Baca juga: Rekrutmen PPSU Diperketat Imbas Viral Penganiayaan di Jalan Kemang Dalam Jaksel

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Polisi Bicara Kemungkinan Tersangka Bertambah

9 jam lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Polisi Bicara Kemungkinan Tersangka Bertambah

Kapolres Jakarta Utara Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan menyebut pihaknya tak ingin gegabah di kasus tewasnya taruna STIP Marunda


Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Bawa Bukti Dugaan Ada Tersangka Lain

12 jam lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Bawa Bukti Dugaan Ada Tersangka Lain

Kuasa hukum taruna STIP yang tewas dianiaya membawa bukti baru kepada penyidik Polres Jakarta Utara dan berharap ada penetapan tersangka lain.


Top 3 Hukum: Kronologi Pembubaran Mahasiswa Katolik UNPAM Saat Doa Rosario, 4 Warga Tangsel Jadi Tersangka

16 jam lalu

Rumah kontrakan yang menjadi tempat tinggal mahasiswi Universitas Pamulang yang juga sekaligus menjadi TKP dugaan pengeroyokan. TEMPO/Muhammad Iqbal
Top 3 Hukum: Kronologi Pembubaran Mahasiswa Katolik UNPAM Saat Doa Rosario, 4 Warga Tangsel Jadi Tersangka

Polisi menetapkan empat orang sebagai tersangka kasus pembubaran dan penganiayaan mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM) yang sedang doa Rosario.


Pemprov DKI Jakarta Raih Penghargaan Pembangunan Daerah 2024

1 hari lalu

Pemprov DKI Jakarta Raih Penghargaan Pembangunan Daerah 2024

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berhasil meraih Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2024, dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Bappenas.


Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

1 hari lalu

Polisi tetapkan empat orang warga sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan saat mahasiswa Unpam gelar doa rosario, Selasa 7 Mei 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

YLBHI dan LBH Jakarta mengecam diskriminasi dan kekerasan oleh kelompok intoleran kepada sejumlah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang.


Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

1 hari lalu

Polisi tetapkan empat orang warga sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan saat mahasiswa Unpam gelar doa rosario, Selasa 7 Mei 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

Menurutnya, kasus kekerasan seperti yang dialami mahasiswa Universitas Pamulang tidak boleh terjadi di Indonesia yang menjunjung tinggi pancasila.


Peran Ketua RT dan 3 Warga Tersangka Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

1 hari lalu

Polisi tetapkan empat orang warga sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan saat mahasiswa Unpam gelar doa rosario, Selasa 7 Mei 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Peran Ketua RT dan 3 Warga Tersangka Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

Warga Kampung Poncol, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan membubarkan ibadah rosario sejumlah mahasiswa Katolik Universitas Pamulang


4 Warga jadi Tersangka di Kasus Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

1 hari lalu

Polisi tetapkan empat orang warga sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan saat mahasiswa Unpam gelar doa rosario, Selasa 7 Mei 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
4 Warga jadi Tersangka di Kasus Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

Mahasiswa Universitas Pamulang yang sedang beribadah membaca doa rosario dibubarkan dan dianiaya warga


Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

1 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.


Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

1 hari lalu

Ilustrasi kekerasan. shutterstock.com
Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

Seorang mahasiswa STIP Jakarta meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Lalu, mengapa budaya kekerasan itu terus terulang?