TEMPO.CO, Jakarta - Polres Metro Tangerang mengungkap hasil autopsi jenazah RAP, 13 tahun santri Pondok Pesantren Daarul Qur'an Qur'an Lantaburo, Cipondoh, Kota Tangerang yang tewas dikeroyok 12 santri Ponpes itu.
"Autopsi penyebab kematian adalah kekerasan benda tumpul dibagian kepala bagian depan dan belakang," ujar Kapolres Metro Tangerang Komisaris Besar Zain Dwi Nugroho, Ahad 28 Agustus 2022.
Selain itu, kata Zain, hasil autopsi juga menemukan tanda-tanda kekerasan dibagian wajah, kepala dan punggung korban.
Penganiayaan RAP, 13 tahun, diketahui ketika polisi menerima laporan dari RS Sari Asih Ciledug jika ada seorang anak yang pingsan dan kemudian meninggal dengan luka lebam di sekujur tubuh.
"Terlihat tanda lebam di muka, kepala dan dada serta keluar darah di hidung dan buih di mulut korban, untuk memastikan penyebab kematian dilakukan autopsi terhadap korban," kata Zain.
Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan diketahui jika korban merupakan santri Ponpes Pondok Pesantren Darul Qur'an Lantaburo, Cipondoh, Kota Tangerang.
"Dan ternyata dia adalah korban penganiayaan beramai-ramai atau pengeroyokan oleh teman-teman di pesantrennya," kata Zain.
Polisi telah menangkap 12 pelaku yang terdiri dari 7 kakak kelas korban dan 5 teman seangkatan korban. Mereka adalah : AI 15 tahun, BA (13), FA (15), DFA (15), TS (14), S (13), RE (14), DAP (13), MSB (14), BHF (14), MAJ (13) dan RA (13).
Pengeroyokan maut
Zain mengatakan, aksi pengeroyokan yang terjadi pada Sabtu 27 Agustus kemarin pukul 8.30 WIB itu dipicu oleh ketersinggungan salah satu pelaku, AL15 tahun. "Korban dianiaya oleh para pelaku karena diprovokasi oleh pelaku yang berinisial AI (15) yang menganggap korban sering berbuat tidak sopan yaitu membangunkan seniornya menggunakan kaki," kata Kapolres.
Insiden pengeroyokan tersebut, kata Zain, dilakukan di sebuah kamar lantai 4 Ponpes saat waktu istirahat. Saat itu, korban yang baru selesai melakukan pengajian dilantai bawah,bersama teman lainnya naik lantai 4 untuk mandi.
Saat itulah, para pelaku menarik tubuh korban dan mengeroyoknya. "Korban langsung dikeroyok, dipukul, ditendang dan diinjak-injak oleh para pelaku hingga korban jatuh pingsan di lokasi."
Usai insiden pengeroyokan tersebut korban sempat dilarikan RS Sari Asih , Kota Tangerang untuk mendapatkan perawatan. Namun korban dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit.
JONIANSYAH HARDJONO
Baca juga: Kronologi Santri di Tangerang Tewas Dikeroyok Sesama Santri, 12 Orang Terlibat Penganiayaan