TEMPO.CO, Jakarta - Ahli Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai untuk maju dalam Pilpres 2024, Anies Baswedan harus menunjukkan elektabilitasnya kepada partai koalisi. Sebab, tanpa dukungan dari partai koalisi, Anies tidak dapat mencalonkan diri sebagai Presiden.
“Bukan Anies yang bergabung ke koalisi mana, tetapi partai koalisi mana yang ingin mengusung dan mendukung, kalau Anies tidak ada yang mengusung dan mendukung dari partai-partai itu, maka tidak bisa mencalonkan diri,” kata Ujang kepada Tempo, Ahad, 28 Agustus 2022.
Oleh karena itu, di akhir masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan harus memiliki citra positif untuk memiliki elektabilitas yang tinggi. “Jadi untuk mencari bargaining di mata partai koalisi paling tidak Anies harus menunjukkan elektabilitas yang tinggi,” ucapnya.
Sejauh ini, kata Ujang, belum terlihat Anies akan bergabung dengan koalisi partai politik mana pun meskipun beberapa partai sudah mengumumkan nama Anies sebagai capres pada Pilpres 2024. Sebab, partai koalisi masih membaca peluang.
“Saat ini belum terlihat, Anies akan didukung oleh siapa. Saya pikir partai-partai politik masih bermanuver, membangun puzzle-puzzle politik. Jadi, saya belum tahu Anies akan didukung oleh koalisi mana. Semuanya masih belum pasti saat ini, akan terlihat secara pasti menjelang pendaftaran di KPU,” ucap Ujang.
PKS sebut Anies Baswedan salah satu kandidat capres
Sebelumnya, PKS sempat dikabarkan akan mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden. Hal itu tak lepas dari dukungan PKS terhadap Anies pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.
Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini mengatakan partainya terus mengkaji capres yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan Majelis Syura. Ia menyebutkan, Anies Baswedan salah satu kandidat yang masuk daftar kajian.
“Untuk nama capres ini masih kami kaji, masih terus kami dalami, kami lihat terus kriteria-kriteria. Insyaallah Pak Anies salah satu yang dikaji, juga anak bangsa lain yang hebat-hebat masih masuk juga dalam daftar untuk dikaji dan didalami,” kata Jazuli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 16 Agustus 2022.
Baca juga: Pengamat Politik Ungkap Sejumlah Tantangan Anies Baswedan jika Maju Capres 2024
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.