TEMPO.CO, Cibinong - Menjelang sidang pembacaan pledoi Bupati Bogor nonaktif Ade Yasin, para ulama di Kabupaten Bogor menggelar istighosah atau doa bersama. Istighosah serentak itu digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) tingkat kecamatan se-Kabupaten Bogor selama 4 hari berturut-turut.
Ketua MUI Kabupaten Bogor Ahmad Mukri Aji menyatakan istighosah serentak sejak Jumat lalu itu adalah bentuk dukungan para ulama terhadap Ade. Dia yakin Ade tidak bersalah dalam perkara dugaan suap auditor BPK.
Menurut Ahmad, hampir semua keterangan saksi yang dihadirkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di sidang merujuk pada ketidakterlibatan Ade. Dugaan korupsi ini muncul karena upaya Pemkab Bogor memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam laporan keuangannya.
"Ini upaya menembus pintu langit agar teh Ade dibebaskan dari jeratan kasus yang membawa namanya. Sebab, hampir semua saksi menyebut tidak terlibat dalam suap WTP itu," kata Ahmad di Cibinong, Sabtu, 17 September 2022.
Menurut jadwal sidang kasus suap BPK itu, Ade bakal menjalani sidang pembelaan atau pleidoi atas tuntutan jaksa KPK di Pengadilan Tipikor Bandung, pada Senin, 19 September 2022.
Sekretaris Umum MUI Kabupaten Bogor Irfan Awaludin alias Gus Irfan menerangkan istighosah serentak itu diadakan di 40 kecamatan. Anggota MUI dari 416 desa di Kabupaten Bogor ikut serta dalam doa bersama tersebut.
"Acara istighosah dselenggarakan di 40 kecamatan selama empat hari berturut-turut," kata Irfan. "Per hari 10 kecamatan menggelar doa bersama itu hingga 19 September 2022."
Istighosah serentak itu, kata Irfan, adalah bentuk kerinduan masyarakat terhadap sosok Ade Yasin. "Tak hanya pengurus MUI di kecamatan dan desa, banyak juga masyarakat yang turut mendoakan Ibu Ade Yasin mulai dari siswa SMA hingga ibu dan bapak-bapak pengajian juga ikut mendoakan sosok pemimpin yang mereka rindukan," ujarnya.
Baca juga: Sidang Ade Yasin, Auditor BPK Ungkap Isi Pertemuan dengan Bupati Bogor pada Oktober 2021