2. Zulfan Lindan Sebut Anies Antitesis Jokowi, PDIP: Lebih Etis NasDem Keluar dari Kabinet
Politikus NasDem Zulfan Lindan menyebut Anies Baswedan sebagai antitesis Presiden Joko Widodo. Gilbert Simanjuntak, Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI, menilai bahwa pernyataan itu asal bunyi (asbun).
"Bilamana Nasdem tidak mampu menjelaskan apa yang lebih baik dari antitesis sebagai lawan tesis, maka terkesan Nasdem asbun soal pernyataannya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis, 13 Oktober 2022.
Ia mengatakan apabila hal tersebut ingin disampaikan oleh Nasdem, maka akan lebih etis jika keluar terlebih dulu dari kabinet. Menurutnya, Nasdem perlu memberi bukti perbandingan dari keduanya sehingga dapat disebut sebagai antitesis.
"Mengatakan Anies sebagai antitesis, sama dengan mengatakan Anies sebagai lebih baik dari Jokowi," ucapnya.
Mengutip dari KBBI, Antitesis adalah pengungkapan gagasan yang bertentangan dalam susunan kata yang sejajar. Dalam hal ini, Antitesis digunakan untuk membandingkan dua hal yang berlawanan.
Politikus Partai NasDem Zulfan Lindan usai menghadiri talkshow di kawasan Cikini, Jakarta Pusat pada Sabtu, 14 September 2019. TEMPO/Andita Rahma
Sebelumnya, Zulfan memberikan pernyataan tersebut dalam program Adu Perspektif dengan tema 'Adu Balap Deklarasi, Adu Cepat Koalisi' yang disiarkan oleh detikcom bersama Total Politik. Pernyataan itu turut mengundang berbagai reaksi dari publik karena memberi perbandingan yang jelas menggambarkan perbedaan di antara keduanya.
"Bila kita mengatakan Jokowi sebagai tesis, dan memberikan antitesis, itu berarti ada yang salah dengan tesis tersebut sehingga harus muncul antitesis," ungkap Gilbert.
NasDem copot Zulfan Lindan
Partai NasDem menonaktifkan Ketua DPP Zulfan Lindan hari ini, Kamis, 13 Oktober 2022. Surat peringatan keras telah dilayangkan kepada Zulfan yang diteken Ketua Umum Surya Paloh dan Sekretaris Jendera Johnny G.Plate.
Dalam surat tersebut, Zulfan dinilai telah mengeluarkan pernyataan tidak produktif kepada media bahkan cenderung menurunkan citra Partai NasDem. Karenanya, DPP Partai NasDem memutuskan untuk menonaktifkan Zulfan dari kepengurusan dan melarangnya membuat pernyataan di media.
“Menonaktifkan Saudara Zulfan Lindan dari kepengurusan Partai NasDem dan dilarang memberikan atau membuat pernyataan di media massa dan media sosial atas nama fungsionaris partai sampai waktu yang ditetapkan,” bunyi surat peringatan tersebut yang diteken hari ini, Kamis, 13 Oktober 2022.
Adapun dalam keterangannya, Surya Paloh menyebut setiap gerak dan tindakan politik Partai NasDem selalu memiliki latar dan landasan pemikiran yang kuat. Surya mengatakan partainya ingin perdebatan politik penuh dengan gagasan dan substansi, alih-alih sekadar kulit yang hanya menimbulkan sensasi dan kegaduhan.
Surya menyebut keinginan inilah yang membuat Partai NasDem memberikan peringatan keras kepada Zulfan. Menurutnya, Zulfan berkali-kali membuat pernyataan yang tidak produktif dan jauh dari jati diri serta semangat partai.
“Peringatan ini diharapkan memberikan pelajaran bagi seluruh kader dan fungsionaris Partai NasDem,” kata Surya dalam keterangannya.
Ia meminta kader dan fungsionaris dapat memberikan pernyataan yang menambah nilai positif dan memberikan pemahaman baik bagi publik. Sebab, kata dia, partainya ingin mengembalikan kepercayaan publik terhadap parpol dengan cara berpolitik yang memiliki komitmen kebangsaan yang kuat.
Selanjutnya Anies Baswedan sebut revitalisasi Stadion Tugu berstandar FIFA...