TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Bogor Bima Arya turun langsung untuk memantau penanganan bencana alam longsor dan rumah terseret banjir, Sabtu. Bencana hidrometeorolgi itu terjadi di dua lokasi di Kecamatan Bogor Tengah dan Bogor Barat.
Bencana longsor terjadi di RT 2/1 Kampung Mantarena Lebak, Kelurahan Panaragan, Bogor Tengah. Untuk bencana banjir lintasan Sungai Cikaret, yang menghanyutkan satu rumah warga, terjadi di Kampung Cibalagun, Kelurahan Pasirjaya, Bogor Barat.
Wali Kota Bogor itu meminta warga tidak segan melaporkan kejadian bencana alam atau mitigasi bencana yang belum ditangani. Bima minta masalah penanganan bencana juga dikoordinasikan dengan camat dan lurah setempat serta Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) atau Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim).
"Tolong informasikan apabila ada yang belum ditangani dan belum disentuh melalui hotline atau Sibadra," kata Bima.
Bima ikut turun langsung bersama warga Kampung Mantarena Lebak saat proses evakuasi reruntuhan akibat longsor.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Disperumki dan Dinas PUPR serta Dinas Sosial (Dinsos) menyiapkan keperluan warga korban bencana, seperti perlengkapan evakuasi dan bahan pangan serta tempat pengungsian.
Dari Mantarena Lebak, Bima meninjau proses pembangunan tembok penahan tanah (TPT) di Kampung Cibalagung. Dia ikut terjun membersihkan sampah di aliran Sungai Cikaret dan memastikan warga dievakuasi ke tempat yang aman.
Bima Arya berpesan agar warga selalu waspada dan berhati hati atas risiko bencana pada musim hujan ini. "Ibu bapak, awas jangan dekat-dekat lokasi rawan yang sudah diingatkan oleh aparat setempat ya, ikuti arahan ya bapak ibu," ujarnya.
Baca juga: Wali Kota Bogor Bima Arya Periksa Kelayakan Drainase Setelah Mahasiswa IPB Jatuh dan Hanyut