TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang peniadaan tilang manual, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menarik seluruh buku tilang dari polisi lalu lintas (Polantas). Direktur Lalu Lintas (DIrlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman mengatakan akan mulai sepenuhnya menggunakan sistem penindakan tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).
"Secara keseluruhan di Jakarta ini, untuk surat tilang sudah kami tarik dari seluruh anggota," kata Latif di Jakarta, Selasa, 26 Oktober 2022, seperti dikutip dari Antara.
Senin lalu, Ditlantas Polda Metro Jaya telah meluncurkan 10 unit kendaraan patroli yang dilengkapi kamera ETLE mobile. Kendaraan patroli itu akan melengkapi 57 titik kamera ETLE statis yang tersebar di wilayah Jakarta.
Menurut Latih, jumlah kamera ETLE statis juga akan ditambah di beberapa titik di Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Penarikan buku tilang ini sesuai dengan instruksi Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, yang meminta Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mengoptimalkan tilang elektronik statis maupun portabel. Kepolisian diminta mengurangi tilang manual untuk menghindari pungutan liar (pungli).
Instruksi peniadaan tilang manual tersebut tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/2264/X/HUM.3.4.5./2022 tanggal 18 Oktober 2022, yang ditandatangani oleh Kepala Korlantas Polri Irjen Pol. Firman Shantyabudi. Dalam telegram itu, Kapolri juga menginstruksikan jajaran Korlantas untuk memberikan teguran kepada pelanggar lalu lintas.
"Penindakan pelanggaran lalu lintas tidak menggunakan tilang manual. Namun hanya dengan menggunakan ETLE baik statis maupun portabel," demikian isi surat telegram tersebut.
Baca juga: Dukung Larangan Tilang Manual, Pakar Transportasi: Momen untuk Buktikan Program ETLE
