Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Restrukturisasi APBD DKI Jakarta 2023, Berkurang Hampir Rp 5 Triliun Jadi Rp 80,67 Triliun

image-gnews
Rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta soal Rancangan Kebijakan Umum APBD-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2023 di Ruang Serbaguna Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis, 27 Oktober 2022. TEMPO/Lani Diana
Rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta soal Rancangan Kebijakan Umum APBD-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2023 di Ruang Serbaguna Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis, 27 Oktober 2022. TEMPO/Lani Diana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta merestrukturisasi nilai Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) DKI 2023. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jakarta Atika Nur Rahmania menyebut ada pengurangan nilai APBD DKI 2023 dari jumlah yang semula diajukan.

"Restrukturisasi total APBD dari semula Rp 85,5 triliun menjadi Rp 80,67 triliun," kata dia dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI di Grand Cempaka Resort, Bogor, Jawa Barat, Selasa, 1 November 2022. Jumlah ini berkurang hampir Rp 5 triliun dari rencana pengajuan semula.

Restrukturisasi anggaran berimbas pada nilai pagu indikatif program prioritas pemerintah DKI tahun depan. Ada pagu indikatif program yang berkurang dan bertambah. 

Hal ini juga mempengaruhi besaran belanja yang mendukung prioritas pembangunan dari Rp 54,68 triliun turun menjadi Rp 51,28 triliun.  Lalu total belanja daerah juga menukik dari Rp 77,37 triliun menjadi Rp 72,32 triliun. 

Dalam APBD DKI 2023 terdapat delapan prioritas dan 12 target pembangunan Jakarta. Berikut perubahan nilai pagu akibat restruktur anggaran:

1. Pembangunan infrastruktur dan layanan dasar perkotaan yang berkualitas
- Pemenuhan layanan dasar perkotaan 69,06 persen
- Pagu indikatif Rp 19,24 triliun menjadi Rp 18,37 triliun

2. Peningkatan kesempatan kerja dan adaptabilitas tenaga kerja
- Tingkat pengangguran terbuka 8,21 persen
- Pagu indikatif tetap Rp 170 miliar

Baca: DKI Ajukan APBD 2023 Senilai Rp 85,57 Triliun, Ada 8 Prioritas dan 12 Target Pembangunan

3. Tumbuhnya ekonomi dan sektor usaha berbasis pengalaman dan nilai tambah
- Laju pertumbuhan ekonomi 5,4-6,2 persen
- Pagu indikatif Rp 369 miliar menjadi Rp 352 miliar

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Pemulihan ekosistem kota dan implementasi pembangunan rendah karbon
- IKLH 54,93. Persentase penurunan emisi gas rumah kaca 19,3 persen
- Pagu indikatif Rp 1,31 triliun menjadi Rp 1,21 triliun

5. Pengurangan ketimpangan melalui pemenuhan kebutuhan dasar dan jaminan perlindungan sosial
- Tingkat kemiskinan 4,13 persen, rasio gini 0,411, dan tingkat kemiskinan ekstrem 1,06 persen
- Pagu indikatif Rp 1,78 triliun menjadi Rp 1,94 triliun

6. Peningkatan kualitas, aksesibilitas, dan kemudahan layanan masyarakat
- Indeks Kepuasan Masyarakat 88,5
- Pagu indikatif tetap Rp 610 miliar

7. Meratanya kesempatan pendidikan untuk semua disertai edukasi pembelajaran sepanjang hayat
- Indeks Dimensi Pendidikan 12,14
- Pagu indikatif Rp 19,82 triliun menjadi Rp 17,98 triliun

8. Meningkatnya kualitas dan harapan hidup melalui perbaikan kesehatan perkotaan
- AHH 73,21 tahun, prevalensi stunting balita 13,7 persen
- Pagu indikatif Rp 11,21 triliun menjadi Rp 10,64 triliun

Baca juga: DPRD DKI Mulai Bahas APBD 2023 Hari Ini, Tidak di Jakarta, Tapi di Bogor

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

18 jam lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

5 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat ditemui di depan Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat pada Rabu, 17 April 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

8 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi saat rapat paripurna HUT DKI Jakarta, Kamis, 22 Juni 2023. ANTARA/Walda
Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

9 hari lalu

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Tempo/Pribadi Wicaksono
AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

9 hari lalu

Gedung bioskop Menteng di Jakarta, 1984. Dok. TEMPO/Nanang Baso
Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

Sejak abad ke-16, Kota Jakarta telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan hingga secara resmi berubah menjadi DKI Jakarta, terakhir DKJ.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

10 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.