TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Dudi Gardesi Asikin menyatakan program gerebek lumpur berfungsi untuk memelihara saluran air. Karena itulah, program ini akan berlanjut, baik di era Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono atau pemimpin DKI berikutnya.
"Yang namanya gerebek lumpur akan dilakukan terus-menerus oleh Dinas SDA sepanjang tahun," kata dia saat dihubungi Tempo, Jumat malam, 2 Desember 2022.
Sebelumnya, Heru akan melanjutkan program gerebek lumpur di Ibu Kota secara rutin. Bahkan, program ini menjadi salah satu strategi Heru untuk mengatasi banjir Jakarta.
Menurut Dudi, gerebek lumpur diperlukan untuk mengangkat sedimen lumpur yang mengendap di dalam saluran air. Sebenarnya sedimen dapat bergerak apabila kecepatan air tinggi, sehingga membuang lumpur ke hilir.
Akan tetapi, jika terjadi penurunan debit air, sedimen lumpur itu justru tertimbun di dalam saluran. Akibatnya kapasitas tampung air menurun dari rencana.
Saat ini, tutur Dudi, Dinas SDA menghitung bahwa kapasitas saluran air di Jakarta hanya sekitar 70 persen. Maka dari itu, diperlukan pemeliharaan saluran dengan mengembalikan kapasitas mula-mula.
"Gerebek lumpur itu adalah mengambil sedimen-sedimen lumpur itu supaya kapasitas dari saluran tetap dijaga sesuai dengan perencanaannya," jelas dia.
Baca juga: Strategi Heru Budi Hartono Atasi Banjir Jakarta: Rutin Gerebek Lumpur dan Keruk Saluran Air
Selanjutnya dimulai di era Anies Baswedan