TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Metro diawali dengan jawara berita, sebagai bentuk taat Kapolri, Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso menggagas Program Polisi Penolong. Ia minta polisi di wilayah hukum Polresta Bogor Kota, Polda Jawa Barat siap siaga di semua unit untuk membantu masyarakat saat membutuhkan pertolongan.
Pada posisi kedua ada berita eks Komisioner Komnas HAM Sandrayati Moniaga mengenal sosok korban mutilasi di Bekasi, Angela Hindriati Wahyuningsih, sejak bekerja di Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi). Perkenalan Sandra dengan wanita 54 tahun itu terjalin dalam Pertemuan Nasional Lingkungan Hidup atau PNLH Walhi di Sudiang, Sulawesi Selatan pada 1992.
Adapun di posisi ketiga adalah berita perihal Tiko, anak dari ibu Eny, menceritakan sosok ayahnya yang samar-samar muncul di kepalanya. Sosok itu dia kenal di rumah mewah, tempat yang membuat namanya dan ibunya mencuat dan mengundang kunjungan banyak orang belakangan ini. Kata dia, bapaknya adalah pria baik, mengayomi, dan tegas.
Berikut ini Top 3 Metro hari ini:
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso menggagas Program Polisi Penolong di wilayah hukum Polresta Bogor Kota, Polda Jawa Barat yang siap siaga di semua unit untuk membantu masyarakat saat membutuhkan pertolongan.
"Jadilah polisi penolong. Itu akan kami laksanakan dan merupakan atensi dari Bapak Kapolri dan Kapolda yang harus kami laksanakan,” kata Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso, di Kota Bogor, Rabu, 11 Januari 2023.
Kapolresta Bogor Kota itu menekankan semua unit harus bisa menolong masyarakat, baik polisi bagian reserse yang biasanya menyelidiki kasus kriminal, polisi lalu lintas (lantas), polisi samapta bhayangkra (sabhara) yang selalu siap siaga untuk mencegah terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), dan petugas intel. “Reserse harus nolong, lantas harus nolong, sabhara harus nolong, intel harus nolong," ujarnya pula.
Sebagai wujud dari Program Polisi Penolong, kegiatan pertama Satlantas Polresta Bogor Kota menggelar aksi kemanusiaan yang diberi nama Patroli Perut Lapar, Selasa, 10 Januari 2023, malam. Lokasi yang disasar antara lain sekeliling jalur sistem satu arah (SSA), Pasar Bogor, Simpang Hotel Salak, dan Baranangsiang.
Mulai saat ini, kata Galih, setiap hari, termasuk di malam hari Satlantas Polresta Bogor Kota akan melaksanakan patroli di lokasi rawan tindak kejahatan. “Banyak hal kami temui, termasuk kaum yang membutuhkan yang tidak memiliki tempat tinggal tetap seperti pemulung, tukang becak yang tidur di becaknya hingga tunawisma yang tidur di emper pertokoan,” katanya pula.
Kompol Galih menekankan seluruh anggota yang melaksanakan dinas malam hari untuk melakukan kegiatan dialogis yang bersifat humanis. “Anggota yang sedang berpatroli tidak hanya menyapa masyarakat belum beruntung yang masih beraktivitas di malam hari, namun juga memberikan sedikit makanan dan minuman,” katanya pula. Kompol Galih pun memberikan imbauan kamtibmas pada mereka, agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap segala tindak kejahatan.
2. Cerita Eks Komisioner Komnas HAM Kenal Korban Mutilasi di Bekasi: Gabung Walhi, Saklek, dan Ceria
Eks Komisioner Komnas HAM Sandrayati Moniaga mengenal sosok korban mutilasi di Bekasi, Angela Hindriati Wahyuningsih, sejak bekerja di Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi). Perkenalan Sandra dengan wanita 54 tahun itu terjalin dalam Pertemuan Nasional Lingkungan Hidup atau PNLH Walhi di Sudiang, Sulawesi Selatan pada 1992.
"Di Walhi perkenalannya, jadi Ati (Angela) masih Impala. Dia dulu jadi Sekretaris Forda Walhi Jawa Timur, saya di Eknas (Eksekutif Nasional)," ujar dia saat ditemui di TPU Kampung Kandang, Jakarta Selatan, Kamis, 12 Januari 2023.
Angela menjadi korban pembunuhan dan mutilasi oleh M. Ecky Listiantho pada November 2021. Mayat perempuan itu dimasukkan ke dalam dua kontainer dan diletakkan di sebuah indekos yang disewa Ecky di Kabupaten Bekasi.
Awalnya, polisi mencari Ecky lantaran dilaporkan menghilang sejak akhir Desember 2022. Saat kos Ecky digeledah, polisi justru menemukan mayat Angela di dalam kamar mandi pada 29 Desember 2022. Hari ini Sandra menghadiri pemakaman kawan lamanya itu. Dia mengutarakan kesedihannya atas kematian Angela.
Dia cukup mengenal sosok Angela yang bergabung dengan Walhi ketika dipimpin Direktur Eksekutif Emmy Hafild. Bahkan, Sandra kenal dengan mantan suami Angela yang bernama Monti.
Angela dianggap sebagai sosok yang sangat terbuka dan mudah bergaul. Namun, entah bagaimana kehidupan sehari-hari wanita yang meninggal dengan cara nahas ini. "Tipe orangnya saklek, kebuka, Jawa Timur-an lah. Ceria anaknya, tapi saya tidak kerja langsung. Cuma dia gesit, banyak bergaul dengan jaringan," terang Sandra.
Sandra lalu pindah ke Kalimantan Barat. Dia harus bekerja dengan masyarakat adat di sana. Walau demikian, komunikasi keduanya tetap terjalin.
Terakhir kali Sandra bertemu Angela dalam ibadah misa untuk Anna Laksita Leialoha lima tahun lalu. Anna adalah anak Angela yang tewas pada 20 Mei 2018. Anak berusia 14 tahun itu ditemukan tak bernyawa setelah jatuh dari lantai 33 Apartemen Taman Rasuna, Jakarta Selatan.
"Habis itu enggak ada kontak, paling di Facebook, tapi saya lihat enggak ada lagi," tutur Komisioner Komnas HAM periode 2012-2017 itu.
Sandra mengetahui berita hilangnya Angela pada Juni 2019. Sebagai komisioner Komnas HAM, saat itu, dia menunggu laporan kehilangan agar bisa digelar penyelidikan. Akan tetapi, tak ada keluarga korban mutilasi di Bekasi itu yang menghubungi Sandra.
3. Cerita Tiko tentang Sosok Ayahnya: Mengayomi dan Tegas
Tiko, anak dari ibu Eny, menceritakan sosok ayahnya yang samar-samar muncul di kepalanya. Sosok itu dia kenal di rumah mewah, tempat yang membuat namanya dan ibunya mencuat dan mengundang kunjungan banyak orang belakangan ini. Kata dia, bapaknya adalah pria baik, mengayomi, dan tegas.
"Ya, ayah dulu itu baik, sih. Sosoknya baik, mengayomi, cuma emang tegas. Ya, tegas itu gimana, ya? Pokoknya tegas aja gitu," kata Tiko, 24 tahun, di kompleks PLN Klender, Jalan Paron, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Rabu, 11 Januari 2023.
Menurut Tiko, ia dididik sama orang tuanya saat kecil. Namun, hubungan Tiko dan orang tuanya berubah setelah ayahnya tak ada.
Dia tak merincikan keadaan yang dialami setelah ayahnya meninggalkan Eny dan Tiko, anak yang baru duduk di bangku kelas 6 sekolah dasar, dengan detail.
Tiko tak merincikan cerita yang mengubah sebagian jalan hidupnya, itu. "Wah, enggak ingat pasti, sudah lupa. Soalnya sudah lama," ujar dia.
Cerita lain yang terekam dalam memori Tiko, yakni ia diminta ibunya berhenti sekolah. Tiko mengatakan dia disuruh putus sekolah sama ibunya Eny saat duduk di bangku kelas 1 Sekolah Menengah Pertama Negeri 90 Jakarta di Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur.
Tiko tidak pernah tahu alasan mamanya meminta dia mengakhiri studi di bangkus sekolah. "Ibu suruh putus sekolah aja. Enggak usah dilanjut dulu," katanya.
Dia menyatakan mengingat sejumlah kenangan tentang ayahnya. Selain pengayom dan baik, menurut dia, ayahnya orang yang disiplin dan ulet. Hanya kata-kata pendek itu yang diterangkan Tiko, saat berbincang dengan Tempo tentang dirinya dan keluargannya.
Pria kelahiran 30 Desember 1999 itu berniat berziarah di makam ayahnya. Jadwal berangkat masih dia susun sambil mencari waktu pas mendatangi makam bapaknya. "Ziarah juga aku belum temuin jadwalnya, mungkin dalam waktu dekat ini," ucap dia.
Kisah Eny dan Tiko viral di media sosial. Keduanya tinggal di rumah mewah yang tak terurus. Sampah berserakan, lampu mati, air pun tak ada. Setelah suasana rumah itu diceritakan pembuat konten di YouTube, ia sekejap berubah rupa. Bercahaya lampu dan halamannya bersih.
Sosok Tiko pun dikagumi banyak orang karena belasan tahun terus merawat ibunya yang kini dibawa ke rumah sakit untuk diobati kejiwaannya. Setelah menjadi idola banyak orang, Tiko kini ingin fokus mengumpulkan uang. Duit itu disiapkan agar dia lebih gampang membuka usaha di samping menjaga mamanya.
Dia mengaku belum punya gambaran usaha apa akan digeluti. Di kepala hanya ada sosok ibu—perempuan yang disebut-sebut depresi dan bertahun-tahun menghabiskan waktu di rumah. Eny dirawat di Rumah Sakit Khusus Daerah Duren Sawit, Jakarta Timur. "Sekarang aku lebih fokus ke mama," ucap Tiko, pelan.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.