TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) Tanah Merah Frengky Mardongan menyatakan, warganya akan bertahan tinggal di hunian dekat Depo Pertamina Plumpang. Warga Tanah Merah, dia menuturkan, tetap menolak relokasi.
"Kalau kami sendiri ya tetap memilih bertahan sesuai dengan rapat besar dan seluruh warga Tanah Merah dan perwakilan Tanah Merah. Memilih untuk bertahan dan menolak relokasi," kata dia kepada Tempo, Selasa, 14 Maret 2023.
Warga Tanah Merah adalah salah satu korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Salah satunya warga RW 009 Kelurahan Rawa Badak, Kecamatan Koja yang memperoleh izin mendirikan bangunan (IMB) sementara kawasan di masa kepemimpinan mantan Gubernur DKI Anies Baswedan.
Lokasi RW 009 memang berdekatan langsung dengan kawasan Depo Pertamina. Jaraknya hanya berbatasan dengan tembok. Frengky mengakui, warga Kampung Tanah Merah telah mengokupasi tanah negara.
"Kalau dari kami sendiri, kami menempati tanah negara. Yang sejarah dan memiliki hak dan fakta juga menempati ini," ujar dia.
Depo akan dipindahkan
Kebakaran Depo Pertamina Plumpang menuai polemik soal legalitas pemukiman di sekitarnya. Pemerintah pusat telah memutuskan bakal memindahkan depo. Menteri BUMN Erick Thohir menyebut depo akan dipindahkan ke lahan milik PT Pelindo.
Meski begitu, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono tetap akan membangun zona penyangga atau buffer zone di kawasan Depo Pertamina Plumpang. Warga Tanah Merah memprediksikan rencana pembebasan lahan untuk buffer zone seluas 50 meter itu bakal berdampak pada RW 009 lantaran lokasinya dekat dengan depo.
Pilihan Editor: Jejak Intervensi Pemerintah di Tanah Merah Periode 1980-1990, Awal Mula Pembayaran Pajak PBB
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.