TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan soal 417 bus Transjakarta yang akan dihapuskan. Menurutnya kondisi kendaraan umum itu ada yang disimpan di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur.
"Jadi 417 itu ada 36 bus yang saat itu di simpan di Terminal Pulogadung yang kemudian ada sekitar 22 bus dijarah," ujar Syafrin di Balai Kota, Selasa, 14 Maret 2023.
Para penjarah itu sudah ditangkap dan diproses hukum oleh Polres Metro Jakarta Timur. Tindakan penjarahan itu mempreteli bagian tubuh bus dan hanya tersisa sedikit saja, seperti velg, tabung, dan kursi.
Untuk sisanya tetap berada di dalam pool bus. "Itu kan mereka ambil besi apa semuanya," tutur Syafrin.
Menurutnya, Dinas Perhubungan sudah mengusulkan 417 bus dihapuskan ke Badan Pengelola Aset Daerah atau BPAD DKI Jakarta pada 2018. Namun itu belom diproses hingga sekarang karena aset bus itu tercatat inbreng ke PT Transportasi Jakarta atau Transjakarta.
Lalu proses penghapusan aset bus nantinya melalui peraturan gubernur. Mekanismenya harus melalui persetujuan DPRD DKI, lanjut proses di BPAD, hingga ada keputusan gubernur.
"Itu prosesnya kemarin sudah di dewan setelah persetujuan dewan rapat dihapuskan oleh BPAD," kata Syafrin Liputo.
Bus Transjakarta sudah tidak laik operasi
Aset 417 bus Transjakarta yang akan dihapuskan adalah teknis kendaraan yang sudah tidak laik operasi. Selain itu, standar pelayanan minimum sudah tidak terpenuhi.
Perhitungan juga dilihat dari seberapa banyak jarak tempuh bus Transjakarta dan usia pakainya sudah lima tahun. Kemudian dari batas jumlah kilometernya tercapai, maka operasionalnya akan dihentikan.
"Pada kilometer tempuhnya 200 kilometer per hari dikali sebulan, dikali setahun, dikali lima tahun," ujar Syafrin Liputo.
Pilihan Editor: Alasan DKI Minta Hapus Aset 417 Bus Transjakarta Merek Zhongtong hingga Mercedes Senilai Rp 21,3 Miliar