Didoktrin taat perintah atasan
Sejak awal ditempa menjadi polisi, Dody mengaku didoktrin untuk taat pada negara dan perintah atasan. Karena itulah, dia mengaku berat menolak perintah yang salah, walaupun bertentangan dengan hati nuraninya.
Dia lantas berpesan kepada anggota Polri lain agar berani menolak perintah yang salah dengan berkaca pada kasus ini. Menurut dia, lebih baik menolak daripada dampaknya malah lebih buruk.
"Jika ternyata perintah itu salah, rekan-rekan harus lawan dengan satu keyakinan, yaitu ingatlah dan sayangi orangtua dan keluarga yang mendukung," kata Dody.
Sepanjang membacakan pleidoi, dia menangis dan menyesali perbuatannya. Dia meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan masyarakat Kota Bukittinggi. Dody juga mengaku telah memaafkan Teddy Minahasa dan tak akan menaruh dendam di hatinya.
Pilihan Editor: Jalankan Perintah Salah Teddy Minahasa, Dody Prawiranegara: Perintah Atasan di Polri Bagai Dua Mata Pedang
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.