TEMPO.CO, Jakarta - Heru Budi menyatakan kebanyakan ASN dan pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) menginginkan Salat Idul Fitri di Balai Kota.
"Saya simpel-simpel aja di Balai Kota karena dari hasil obrol-obrol kebanyakan mintanya di Balai Kota para karyawan ya saya di sini," ujar Heru.
Oleh karena itu, eks Wali Kota Jakarta Utara itu, melangsungkan Salat Idul Fitri 1444 H di Balai Kota DKI Jakarta, bukan di Jakarta International Stadium (JIS).
"Saya rasa sudah fix Balai Kota," kata Heru di Ruang Pola, Blok G, Balai Kota DKI Jakarta, Kamis.
Langkah Heru Budi yang tak gelar Salat Idul Fitri di JIS mengundang ragam komentar, salah satunya datang dari politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Pejabat Bisa Ikut Salat Bersama Masyarakat di JIS
Pendapat berbeda diungkapkan Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta M. Taufik Zoelkifli. Ia menyarankan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono untuk tetap menggelar Salat Idul Fitri di JIS.
“Kalau saran saya tetap diadakan di JIS dan Pj Gubernur bersama jajaran Pejabat Pemda DKI Jakarta juga ikut salat bersama masyarakat di sana,” kata Taufik saat dihubungi, Kamis, 7 April 2023.
Bila Salat Idul Fitri di Jakarta International Stadium, dia mengatakan, Heru Budi bersama para pejabat Pemprov DKI bisa bersilaturahmi usai melaksanakan Salat Id dengan warga sekitar maupun warga Jakarta yang datang.
“Setelah selesai bisa salam-salaman antara pejabat atau pimpinan Pemprov DKI dengan rakyat jelata Jakarta tanpa ada sekat-sekat perbedaan lagi,” ujarnya.
Selain itu, bagi warga yang tidak beragama Islam juga bisa datang untuk bersilaturahmi. “Yang non-muslim juga bisa ikutan datang untuk silaturahmi dan menikmati hidangan ketupat dan opor Lebaran yang disiapkan oleh penggiat UMKM se-Jakarta,” kata politikus PKS itu.
Taufik mengatakan penyelenggaraan Salat Idul Fitri di Balai Kota diikuti oleh pegawai di lingkungan Balai Kota dan DPRD DKI, sementara di JIS yang salat kebanyakan warga Jakarta Utara dan sekitarnya.
“Masing-masing warga punya kebutuhannya sendiri-sendiri. Pemimpin sedapat mungkin mesti mengakomodasi seluas-luasnya keinginan warga Jakarta,” kata Politikus PKS itu.