Teddy Minahasa Ungkap Kejanggalan lain
Kejanggalan lain adalah rilis soal dirinya yang dinyatakan positif metamfetamina atau sabu pada 14 Oktober 2022. Lalu akhirnya diralat oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, karena itu hasil bius tindakan medis di Rumah Sakit Medistra, Jakarta.
Dua saksi penyidik dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, kata Teddy Minahasa, sempat menyatakan penyidikan tidak objektif. Karena tidak berdasarkan pada hasil digital forensik yang utuh.
Selain itu, handphone milik Teddy tidak pernah disinkronisasi dengan tersangka lainnya. Dasar pemeriksaan terhadap dirinya justru dari tangkapan layar milik tersangka lainnya.
Kalau ditunjukkan hasil ekstrasi yang utuh, Teddy merasa itu akan menguntungkannya.
"Artinya, saya sengaja dibikin rugi. Yang lebih parah lagi, setelah para ahli IT menjelaskan bahwa foto tangkapan layar adalah tidak sah, tetapi Jaksa Penuntut Umum masih juga menggunakannya dalam proses penuntutan," tuturnya.
Teddy Minahasa juga menganggap penyajian data hasil ekstrak handphone-nya dikorupsi. Karena ahli digital forensik Polda Metro Jaya menuturkan data dari handphone Teddy hanya mampu menghasilkan 60 persen saja percakapan WhatsApp dengan Ajun Komisaris Besar Polisi Dody Prawiranegara.
Sedangkan 40 persen sisanya tidak dijelaskan dalam berita acara soal alasan tidak mampu dihasilkan. Padahal ada 979 pesan, tapi hanya 88 persen saja yang ditampilkan.
"Sehingga menjadi tanda tanya besar, apa sebenarnya tujuan penyidik tidak menyajikan percakapan saya secara utuh?" ujar Teddy Minahasa.
Teddy dituding menjadi dalang peredaran lima kilogram sabu dari Polres Bukittinggi yang sudah ditukar dengan tawas. Dia mengklaim sebenarnya ingin menjebak Linda Pujiastuti alias Anita Cepu dengan teknik undercover buy karena sakit hati telah dibohongi.
Dia dianggap bersalah sebagaimana Pasal 114 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Jaksa menuntut hukuman mati untuk Teddy Minahasa kepada Majelis Hakim.
Pilihan Editor: Anggap Kasus Sabu Tukar Tawas Rekayasa, Teddy Minahasa: Kehormatan Saya Tercabik oleh Buzzer