Belakangan diketahui, orang yang ditabrak kereta itu adalah Kasat Narkoba Polres Metro Jaktim AKBP Buddy Alfrits, yang ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan terbelah menjadi dua bagian setelah tertabrak kereta.
Hamdun segera mendatangi kios. Namun, saat itu kondisi jasad sudah tertutup oleh karung.
Karung yang digunakan untuk menutupi jasad AKBP Buddy adalah karung bekas dari bongkar pisang di lapaknya. Bahkan, banyak petugas yang cuci tangan di lapaknya setelah mengevakuasi korban.
“Kalau baju saya gak lihat karena kemarin sudah ditutupi. Cuma kalu sepatu ya sepatu anggota, kan polisi. Ya gitu, udah ditutup tidak terkenali. Identitasnya ada mungkin, ya intinya jadi dua aja, gak bisa diceritain. Itu karung-karungnya masih numpuk, yang cuci tangan aja di tempat saya. Serem,” ucapnya.
Pantauan Tempo di lokasi, kawasan rel kereta api tepat ditemukannya AKBP Buddy Alfrits sudah tidak terpasang garis polisi. Ada beberapa warga yang lewat menyeberang secara ilegal di tengah stasiun. Sebab, ada bolongan di ujung tembok pembatas. Warga yang melintas adalah warga yang berbelanja di kawasan lapak Hamdun.
Bolongan itu terlihat di seberang rel. Ada dua bolongan. Pertama, tepat depan kios Hamdun, yang mana jika ada warga menyeberang ia harus memanjat pagar terlebih dahulu untuk sampai ke Gang Ijuk. Kedua, celah pagar samping menuju arah Stasiun Jatinegara. Letaknya kurang lebih 100 meter dari bolongan pertama.
Celah ini sering dipakai warga menyeberangi perlintasan. Pantauan Tempo saat mencoba menyeberangi didampingi oleh petugas, ada celah kecil di seberang rel. Sehingga warga tidak perlu memanjat pagar. Meski demikian, hanya bisa dilalui oleh orang berbadan ramping.
Saksi mengaku ragu seorang AKBP bunuh diri