Selain itu, Tempo juga melihat masih ada tumpukan karung bekas penutup jasad AKBP Buddy. Karung itu terlihat masih ada darah kering dan hanya digeletakkan begitu saja di samping perlintasan atau tepat di lokasi AKBP Buddy Alfrits ditemukan tewas.
Beberapa pedagang di sekitar lokasi, saat ditanya Tempo mengatakan tidak tahu kronologi awal. Menurut mereka tiba-tiba sudah ada petugas stasiun ramai.
Hamdun mengatakan tidak mungkin jika AKBP Buddy datang dari lubang yang sering digunakan warga untuk melintasi rel secara ilegal.
“Taunya rame-rame antara jam 09.00-10.00 WIB. Kalu ada orang yang menyeberang tahu kan bapak suka nongkrong di sini. Orang suka naik di sini kan manjat, nyeberang sono. Ntar keluar dari golongan itu. Biasanya orang belanja pisang. Kalau itu (bunuh diri) mah saya gak yakin. Saya bilang kalau dari saya gak yakin ketabrak ya di sini. Kalau ketabraknya di sana (nunjuk arah Stasiun Jatinegara) besar kemungkinan. Kan berceceran dagingnya dari sana. Pasti seputaran sana,” paparnya.
Proses evakuasi memakan waktu cukup lama. Kata Hamdun, jasad di evakuasi sekitar pukul 12.00 WIB.
“Lama, karena udah lama juga evakuasinya saya kurang tahu. Mungkin nunggu Kapolda juga diangkatnya jam 12.00 WIB. enggak begitu langsung ketemu dievakuasi enggak,” ucapnya.
Meski demikian, Hamdun ragu melihat sosok pejabat polisi melakukan bunuh diri dan berada di perlintasan kereta api sendirian.
“Bahwa infonya itu orang bunuh diri bukan orang sembarangan. Pangkatnya ajaa udah AKBP, narkoba. Cuma saya kurang tahu seorang AKBP yang punya ajudan kok bisa jalan sendiri ke sini. Kan punya anak buah,” katanya.
Yatno, 43 tahun pedagang bakso samping lapak pisang Hamdun. Mengaku sempat melihat bagian tubuh korban di atas rel. Meski demikian, ia menjauh dan tidak berani mendekat karena fobia dengan darah.
“Saya lihat dari sini udah ada di atas rel. Saya lari ke dalam takut, keluar pas udah ditutupi,” katanya.
Pilihan Editor: Masinis KAI Jelaskan Posisi AKBP Buddy Alfrits yang Diduga Bunuh Diri di Rel Kereta Jatinegara
Catatan redaksi:
Jangan remehkan depresi. Untuk bantuan krisis kejiwaan atau tindak pencegahan bunuh diri:
Dinas Kesehatan Jakarta menyediakan psikolog GRATIS bagi warga yang ingin melakukan konsultasi kesehatan jiwa. Terdapat 23 lokasi konsultasi gratis di 23 Puskesmas Jakarta dengan BPJS.
Bisa konsultasi online melalui laman https://sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id dan bisa dijadwalkan konsultasi lanjutan dengan psikolog di Puskesmas apabila diperlukan.
Selain Dinkes DKI, Anda juga dapat menghubungi lembaga berikut untuk berkonsultasi:
Yayasan Pulih: (021) 78842580.
Hotline Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan: (021) 500454
LSM Jangan Bunuh Diri: (021) 9696 9293