TEMPO.CO, Jakarta - USAID bersama World Resources Institute Indonesia memberikan hibah alat uji emisi kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Tiga alat uji emisi itu rencana dipasang di sejumlah titik padat kendaraan di DKI Jakarta.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto menyebut tiga titik dimaksud adalah kantor Wali Kota Jakarta Timur, Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, dan Kantor PT Pelindo. Ia menyebut penambahan alat pemantau itu diharapkan menambah data kualitas udara di Jakarta.
"Alat yang merupakan alat hibah dari WRI dan USAID ini akan melengkapi alat yang kami punya sesuai dengan pemantau kualitas udara yang ada di beberapa titik di DKI Jakarta," kata Asep pada Ahad 4 Juni 2023 di Kawasan Sudirman, Jakarta Pusat.
Asep mengatakan sejauh ini pemerintah DKI Jakarta sudah memiliki delapan alat pemantau kualitas udara. Dengan adanya tiga alat baru itu, kata dia, pemerintah DKI Jakarta memiliki 11 alat untuk monitoring kualitas udara.
"Total ada lima yang session seperti di bundaran hi, dan yang mobile ada tiga. Alhamdulillah kami ketambahan tiga lagi dari USAID," ujar dia.
Baca juga: Punya 6 Alat Sensor Rp 1 Miliar per Unit, DKI Tambah Lagi 14 Alat Pemantau Kualitas Udara
3 alat bantu pemantau kualitas udara
Tiga alat pemantau udara itu, kata Asep, memiliki bentuk lebih kecil ketimbang milik Pemprov DKI Jakarta yang terpasang di Bundaran HI. Namun, ujar dia, alat itu juga tetap mampu menangkap kualitas udara dengan sangat baik.
"Alat kami yang ada di bundaran HI seperti yang kalian lihat berupa session dan itu sangat besar. Dan, alat ini seperti yang teman-teman lihat jauh lebih compact, tapi memang data yang bisa disajikan oleh alat bisa melihat kualitas udara Jakarta," kata Asep.
Selain itu, Asep menyebut warga Jakarta bisa turut monitoring kondisi kualitas udara di ibu kota. Ia mengatakan warga bisa memantau kualitas udara melalui aplikasi JAKI.
"Warga Jakarta bisa lihat output di aplikasi JAKI. Jadi kalau kualitas sedang tidak baik, kami imbau pakai masker," kata Asep.
Asep meminta kepada masyarakat untuk berperan serta memperbaiki kualitas udara di Kota Jakarta. Ia mengimbau agar masyarakat menggunakan transportasi umum untuk beraktivitas sehari-hari.
"Kalau upaya meningkatkan kebiasaan masyarakat makin baik, maka kami harapkan kualitas udara makin baik. Karenanya kami sangat mengimbau agar seluruh warga DKI Jakarta bisa melakukan transportasi publik dan melakukan kegiatan yang ramah ligkungan," ujar dia.
Pilihan Editor: DKI Sebut Akan Ada Uji Emisi dalam Operasi Patuh Jaya, Demi Kualitas Udara Jakarta
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.