TEMPO.CO, Jakarta - Staf Media Internal Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Adi Damar Kusumo, membeberikan hasil analisis atas konten podcast Haris Azhar-Fatia Maulidiyanti saat bersaksi di persidangan hari ini. Hasil analisisnya kemudian disampaikan ke Asisten Bidang Media Menko Marves, Singgih Widiyastono.
“Saya mengecek menonton video tersebut karena video tersebut bahas hasil kajian cepat. Kemudian saya buat beberapa catatan,” kata Adi di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin, 12 Juni 2023.
Sidang pemeriksaan saksi kasus dugaan pencemaran nama baik terhadap Luhut kembali berlangsung hari ini, dimulai pukul 10.04 WIB. Dari pantauan Tempo, ruang sidang tampak lebih sepi ketimbang persidangan pada 8 Juni 2023 yang menghadirkan Luhut. Adi dan Singgih sama-sama menjadi saksi hari ini.
Fakta persidangan hari ini mengungkap bahwa Singgih yang pertama kali menemukan podcast Haris-Fatia berjudul Ada Lord Luhut Dibalik Relasi Ekonomi-OPS Militer Intan Jaya!! Jenderal BIN juga Ada pada 21 Agustus 2021. Dia lantas mengirimkan tautan YouTube konten ini hingga akhirnya Luhut murka.
Kemudian, Singgih meminta Adi mengecek video tersebut. Adi menyoroti beberapa poin, seperti judul video, ucapan soal ‘Luhut bermain dengan pertambangan-pertambangan yang ada di Papua’, dan kata-kata ‘purnawirawan terlibat dalam beberapa perusahaan’ serta ‘jangan dong nanti kita penjahat juga’.
Semua pernyataan ini, tutur Adi, tidak ada dalam isi riset yang dibahas Haris-Fatia dalam kontennya. Akan tetapi, kedua aktivis itu menggaungkannya lewat percakapan konten audio visual yang diunggah di kanal YouTube Haris Azhar pada 21 Agustus 2021.
“Jadi catatan saya juga saya sampaikan, gitu kurang lebihnya,” ucapnya.
Dia berujar, dirinya hanya menyampaikan soal ketidakcocokan isi riset dan podcast. Adi menyebut tidak memberitahu Luhut ihwal objek analisisnya, yakni hasil riset Fatia berjudul Ekonomi-Politik Penempatan Militer di Papua: Kasus Intan Jaya.
“Kalau hasil riset saya tidak menyampaikan karena ada momen bertemu di hari berikutnya. Jadi, saya hanya fokus apa yang dibahas mengenai Pak Luhut,” terangnya.
Intinya, Adi tidak menyampaikan kepada Luhut bahwa isu-isu yang dibahas Haris-Fatia dalam podcast-nya mengacu pada riset Ekonomi-Politik Penempatan Militer di Papua: Kasus Intan Jaya. Ia hanya menyampaikan poin-poin yang ternyata Luhut Binsar Pandjaitan anggap sebagai bentuk pencemaran nama baik.
Pilihan Editor: Saksi Ungkap Luhut Langsung Marah Setelah Tonton Podcast Haris Azhar
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.