TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPRD DKI Jakarta Merry Hotma mempertanyakan data zero case penyakit hewan kurban di Jakarta jelang Idul Adha yang disebut Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (Dinas KPKP). Ia mengatakan DPRD akan meminta klarifikasi dari Dinas KPKP DKI mengenai data tersebut.
"Ya memang ini perlu diwaspadai berita-berita yang terlalu sempurna begini, ini kan terlalu sempurna. Ga mungkin seperti itu," kata Merry saat dihubungi pada Kamis 15 Juni 2023.
Anggota Komisi E itu heran karena hewan kurban yang masuk ke Jakarta menjelang Idul Adha sangat banyak. Ia mempertanyakan sejauh mana penelusuran hewan kurban yang masuk dari luar daerah oleh Dinas KPKP DKI sehingga bisa keluar data zero case tersebut.
"Ini yang mesti coba kami tanyakan ke Dinas Kesehatan atau ke KPKP," ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.
Menurut Merry, Dinas KPKP seharusnya menerangkan secara langsung kepada publik perihal tracing hewan kurban oleh mereka. "Bukti pemeriksaan contoh di mana saja sih pool besar sapi dan kambing? Nah ada pembuktian dong ke publik," kata Merry.
Kemarin, Kepala Dinas KPKP Suharini Eliawati menyatakan Jakarta merupakan daerah zero reported case Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) atau sudah tidak ada lagi pelaporan kasus. Hal itu disampaikan olehnya pada saat rapat kerja dengan Komisi B DPRD DKI pada 14 Juni 2023.
"Jakarta dinyatakan 0 kasus. Ini pun berkat kerja sama kami semuanya,” kata Suharini.
Data tersebut merujuk kepada hewan kurban di DKI Jakarta yang bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK), lumpy skin disease (LSD) atau lato-lato, dan penyakit zoonosis. Selain itu, ia meminta warga untuk melapor jika ditemukan ternak yang sakit dan dicurigai PMK. “Melaporkan sedini mungkin jika ditemukan ternak yang sakit dan dicurigai PMK,” katanya.
Pilihan Editor: Jelang Idul Adha, Dinas KPKP Pastikan Hewan Kurban yang Masuk Jakarta Bebas Penyakit PMK