TEMPO.CO, Depok - Warga Depok mengumpulkan tanda tangan untuk meminta PT KAI membuka kembali perlintasan liar di Jalan Rawa Indah, Kelurahan Bojong Pondok Terong, Cipayung. Perlintasan kereta itu sempat ditutup sementara setelah kecelakaan angkot tertabrak KRL, Jumat, 16 Juni 2023.
Ketua RW 1 Kelurahan Bojong Pondok Terong, Sofyan mengatakan setelah kecelakaan angkot tertabrak KRL itu, pengurus lingkungan dan warga setempat mengadakan pertemuan.
"Kami lakukan evakuasi sekaligus verifikasi ke depannya perlintasan itu seperti apa," kata Sofyan, Kamis, 22 Juni 2023.
Sejak menetap di Kelurahan Bojong Pondok Terong lebih dari 20 tahun lalu, Sofyan mengatakan perlintasan KRL di Jalan Rawa Indah itu sudah ada. Perlintasan kereta tersebut sangat penting untuk warga setempat.
"Di wilayah sini aja ada 2 RW. Di RW 1 ada 9 RT dan RW 2 ada 5 RT, tiap RT misalnya ada 100 KK (Kepala keluarga) saja, itu berapa banyak yang melintas," ujarnya.
Selain itu sebagian warga RW 13 di Taman Jaya juga menggunakan perlintasan tersebut. Sehingga kalau perlintasan itu ditutup, warga harus lewat jalan lingkungan di perkampungan.
"Sedangkan jalan sekitar sini kan kecil, kalau ada mobil berpapasan pasti macet,” ujar Sofyan.
Ketua RT 1 RW 1 Kelurahan Bojong Pondok Terong Depok, Cecep mengatakan bahwa warga setempat sudah sepakat meminta perlintasan itu dibuka kembali.
“Ada sekitar 300 orang sudah tanda tangan, mungkin lebih untuk minta dibukakan kembali,” ujarnya.
Menurutnya, perlintasan tersebut sangat dibutuhkan warga. Ketika ditutup seperti sekarang, warga harus berputar jauh sampai perlintasan Rawa Geni. Hal ini menghambat aktivitas warga.
“Ya alasannya kan kayak untuk mobilisasinya juga banyak, anak sekolah, ya banyak sih apabila nanti terjadi kebakaran kan kalo muter susah, itu intinya ke situ sebagai akses utama,” ujarnya.
Jika terjadi bencana kebakaran, mobil pemadam akan kesulitan menjangkau lokasi tepat waktu karena harus berputar melalui jalan kampung yang hanya bisa diakses satu mobil.
“Kalau ada yang sakit atau lahiran kan, ambulans kan perlintasan ini memungkinkan untuk lebih cepat. Kalau muter itu lumayan, udah gitu jalannya akses yang Rawa Geni itu kan agak sempit, satu mobil aja. Apalagi kalau sudah papasan dengan mobil engkel, ya harus bener bener mepet ke tembok,” katanya.
Ia menambahkan, warga juga sudah memiliki sejumlah rencana juga perlintasan liar itu dibuka kembali, seperti membuat landai turunan yang mengarah ke Jalan Raya Citayam, meminta penjaga perlintasan lebih tegas kepada pengendara yang mobilnya ceper. "Kami juga sudah lama memberikan honor kepada penjaga perlintasan, itu urunan dari warga, ada 9 orang, mereka bekerja dibagi beberapa shift " ucap Cecep.
RICKY JULIANSYAH
Pilihan Editor: Buntut Angkot Tertabrak KRL di Depok, KAI: Perlintasan Sebidang Idealnya Ditutup Permanen