Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pungli di Program Sertifikat Gratis Jokowi di Tangsel Diduga Terjadi Luas

image-gnews
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan 5.000 sertifikat tanah  Program Prioritas Nasional berupa Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di lapangan Maulana Yudhanegara Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang di Tigaraksa, Senin, 18 Februari 2019, FOTO: AYU CIPTA/TEMPO.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan 5.000 sertifikat tanah Program Prioritas Nasional berupa Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di lapangan Maulana Yudhanegara Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang di Tigaraksa, Senin, 18 Februari 2019, FOTO: AYU CIPTA/TEMPO.
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Penyimpangan dalam program prioritas nasional berupa Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), atau yang lebih dikenal sebagai pembagian sertifikat gratis Jokowi, di Tangerang Selatan diduga terjadi luas. Kalau sebelumnya terungkap di Jelupang, Serpong Utara, belakangan muncul kasusnya yang serupa di beberapa daerah lainnya. 

Seperti diketahui program seharusnya tanpa dipungut biaya, tapi yang terjadi adalah kutipan hingga jutaan rupiah per orang atau sertifikat. Itu pun sertifikat belum juga di tangan setelah pendaftaran hampir lima tahun lalu. Bahkan pengecekan tak mendapati hak atas tanah yang mereka ajukan terdaftar di Kantor Badan Pertanahan Nasional atau BPN daerah setempat.

Seorang warga asal Sawah Baru, Ciputat, termasuk di antara dugaan penyimpangan itu. Dia mengaku sudah habis sekitar Rp 6 juta rupiah sejak ikut PTSL pada 2019. Itu di luar biaya ukur tanah dan meterai. 

Dia tidak sendiri, tapi bersama tiga kerabat lainnya yang juga hendak mendapatkan sertifikasi tanah bagian masing-masing. "Yang lainnya diminta uang DP sampai Rp 10 jutaan," ujarnya.  

Hingga kini, dia menambahkan, sertifikat belum juga rampung dikerjakan saat ditanyakan ke kelurahan setempat. "Bilangnya masih proses, masih proses," katanya sambil mengatakan hasil pengecekan ke BPN tak mendapatinya sudah terdaftar. 

Seorang warga lainnya dari Serpong, Ardiansyah, mengungkap senada. Dia ikut PTSL sejak 2019 namun belum juga mendapat hasil hingga akhirnya Ardiansyah memutuskan menarik kembali berkasnya. Alasannya, khawatir berkas malah digunakan secara tak bertanggung jawab.  

"Sudah diukur sejak tahun 2019 tapi engga jadi jadi sampai sekarang," ujarnya, "Saya cabut akhir 2022 itu dan waktu itu saya dimintai uang sampai Rp 1,5 juta." 

Kepala Seksi Intel Kejaksaan Negeri Tangerang Selatan, Hasbullah, sebelumnya mengaku menemukan maraknya laporan pengaduan dalam program sertifikat gratis Jokowi tersebut di wilayahnya. "Yang pasti ada beberapa laporan bukan hanya di satu wilayah saja. Kami masih melakukan konfirmasi dalam kasus tersebut," ujarnya.

Dari penelusuran Tempo di wilayah Kota Tangerang Selatan persoalan PTSL ini bukan hanya terjadi di wilayah Jelupang, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan. Namun program yang sejatinya tidak dipungut biaya ini juga tidak berjalan mulus di wilayah Kecamatan Ciputat dan Kecamatan Serpong. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada dasarnya masyarakat harus merogoh kocek yang tidak menentu. Mulai dari harga yang ditawarkan 500 ribu hingg 10 juta rupiah untuk bisa mendapatkan surat atas alas hak kepemilikan lahan mereka. 

Sebelumnya warga Jelupang menjadi korban dalam program tersebut. Meskipun sudah mengelurkan uang hingga 5 juta rupiah, ratusan orang di wilayah ini masih belum mendapat alas hak atas lahan mereka. 

Ironisnya dalam perkara tersebut terdapat dua orang oknum pegawai di kelurahan yang menjadi dalang dalam penyelewengan ini. Namun rupanya persoalan PTSL juga terdapat di beberapa wilayah lain yang ada di Kota Tangerang Selatan. 

Salah seorang sumber Tempo yakni SI mengaku mengalami hal serupa dalam program PTSL ini. Menurut orang yang tinggal di wilayah Kelurahan Sawah Baru, Ciputat, Kota Tangerang Selatan ini harus merogoh kocek hingga puluhan juta untuk membuat PTSL.

"Kalau total semua ya, karena kan disitu bukan cuma saya aja kita kan satu keluarga yang isinya 5 orang harusnya tapi karena satu orang ga ikut jadi 4 orang. Kita juga di mintai uang, tapi saya ga langsung kelurahan tapi saya ke adiknya mamah saya karena dia yang minta . Kita kasih uang kesana untuk DP dulu yaudah dikasih sekitar 6 juta itu mamah saya sendiri kalau yang (3 orang lainnya) itu 10 jutaan per orang," ujarnya saat dihubungi TEMPO, Sabtu 24 Juni 2023.

Bahkan kata dia, uang muka yang disetorkan tersebut bukan biaya keseluruhan untuk bisa mendapatkan PTSL. 

"Udah selesai dari situ okelah saya percaya karena kan udah di ukur ada biaya lagi dipintai sekitar 1,7 juta. Setelah itu selama 6 bulan itu ada minta untuk biaya materai sekitar 500 lah," ujarnya. 

Pilihan Editor: Tahapan PPDB di Jakarta Mundur Karena Cuti Bersama Idul Adha, Begini Pengumumannya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

6 jam lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan unjuk rasa di depan kantor BRIN di Serpong, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara


Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

23 jam lalu

Iwan Masito, juru parkir yang menggigit jari koleganya hingga putus ditahan Polsek Pondok Aren, Tangerang Selatan. Tempo/Istimewa
Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

Iwan Masito, seorang juru parkir dibekuk unit Reskrim Polsek Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.


BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

1 hari lalu

Perwakilan BRIN temui massa unjuk rasa tolak penutupan jalan provinsi Serpong-Parung, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.


Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

1 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan unjuk rasa di depan kantor BRIN di Serpong, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.


Kasus Bullying di Binus School Serpong Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku tidak Ditahan

2 hari lalu

Penetapan tersangka dan ABH dalam kasus bullying geng pelajar Binus School Serpong di Mapolres Tangerang Selatan, Jumat 1 Maret 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Kasus Bullying di Binus School Serpong Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku tidak Ditahan

Kasus bullying atau perundungan di sekolah Internasional Binus School Serpong segera memasuki babak baru.


Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

3 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 4,8 mengguncang wilayah Banten dan sekitarnya. BMKG mencatat waktu kejadiannya pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 15.27 WIB.


Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

4 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.


Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

4 hari lalu

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ditemui di kediaman Calon Presiden Prabowo Subianto, Rumah Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 20 Maret 2023. TEMPO/Daniel A. Fajri
Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.


Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

4 hari lalu

Barang bukti seragam polisi di Ditreskrimum, Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 7 Maret 2022. Penyalahgunaan atribut digunakan tersangka tindakan penipuan, yang berhasil meraih lebih dari Rp1 miliar. TEMPO/Cristian Hansen
Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

Unit Reskrim Polsek Ciputat Timur menangkap dua polisi gadungan. Sempat membawa kabur motor korban.


Nirina Zubir Lawan Mafia Tanah, Terima Banyak Curhatan Warga yang Senasib

5 hari lalu

Aktris, Nirina Zubir. Foto: Instagram/@nirinazubir_
Nirina Zubir Lawan Mafia Tanah, Terima Banyak Curhatan Warga yang Senasib

RIbuan pesan masuk ke media sosial Nirina Zubir. Mayoritas berisi dukungan dan curhatan pengikutnya yang sama-sama menjadi korban mafia tanah