TEMPO.CO, Jakarta - Atikah tidak menyangka tetangganya digerebek karena buka praktik aborsi ilegal. Perempuan berusia 75 tahun itu mengatakan, dia beberapa kali melihat ada orang-orang asing yang datang ke rumah tetangganya itu.
"Ya nggak tahu gadis atau nggak ya, pokoknya wanita-wanita muda," ujarnya saat ditemui di rumahnya, Kamis, 29 Juni 2023.
Rumah yang digerebek itu berada di Jalan Mirah Delima IV Nomor 14 Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat. Tempat tinggal Atikah berdekatan dengan tempat aborsi ilegal tersebut, hanya berjarak dua rumah di depan.
Menurutnya, tamu yang mayoritas perempuan datang silih berganti ke lokasi. Biasanya siang dan sore hari, ada dua hingga tiga orang yang berkunjung.
"Malam saya nggak tahu. Karena kalau malam saya udah di kamar, nggak pernah keluar-keluar lagi," kata Atikah.
Dokter umum senior itu awalnya menaruh curiga pada tetangganya yang sangat tertutup. Mereka menghindari sosialisasi dengan warga sekitar, meski baru pindah pada April 2023.
Atikah tidak tahu pasti berapa orang penghuni dan siapa saja mereka. Namun dia pernah berbicara singkat dengan seorang ibu rumah tangga atau IRT yang menghuni rumah itu.
"Biasanya kalau tetangga baru itu ya nganterin nasi kuning atau apa sebagai perkenalan. Ini kok nggak?" tuturnya.
Atikah, tetangga rumah yang dijadikan tempat aborsi ilegal. Dia bercerita soal kabar aborsi ilegal yang menggemparkan lingkungan rumahnya. Kamis, 29 Juni 2023. Tempo/M. Faiz Zaki
IRT tersebut, kata Atikah, mengaku suaminya bekerja sebagai tukang ojek. Kecurigaan sedikit berkurang lantaran pernah melihat sosok laki-laki yang menggunakan jaket ojek online dan mengenakan helm.
Setelah itu, dia kaget saat tetangganya digerebek oleh personel Polres Metro Jakarta Pusat pada kemarin sore sekira pukul 16.00 WIB.
"Yang anehnya itu, tukang ojek kok bisa aborsi? Saya yang dokter aja nggak pernah melakukan itu," ujar Atikah dengan rasa heran.
Polisi telah menyita berbagai alat pendukung aborsi dan berbagai obat-obatan. Tiga pelaku berinisial NA, SM, dan SN telah ditangkap.
Ada juga empat pasien inisial J, AS, RV, dan IT. Tiga orang di antaranya sudah selesai dilakukan tindakan, sedangkan satu orang belum digugurkan kandungannya.
Ketua RT04 Kelurahan Sumur Batu Usman mengatakan pernah melihat aktivitas yang sama seperti yang disaksikan Atikah. Tamu perempuan ini diantar oleh seorang sopir, terkadang menggunakan mobil.
Tamu tersebut juga langsung bergegas masuk ke dalam rumah tanpa basa-basi menunggu. "Kalau ini enggak, keluar langsung masuk ke dalam satu pintu," ucapnya dalam kesempatan yang berbeda.
Para pelaku aborsi ini, kata Usman, sangat tertutup dan tidak pernah bersosialisasi dengan warga. Mereka juga enggan memberi identitas yang jelas ketika diminta olehnya untuk konfirmasi data kependudukan.
Pilihan Editor: Cerita Ketua RT Sudah Curiga Sejak Pelaku Aborsi Datang Mengontrak Rumah di Kemayoran