Kondisi rumah warga Kapuk Muara
Berdasarkan pantauan Tempo, rumah warga dan jalan bertumpu kepada bambu besar dan juga tiang beton seadanya. Selain itu, jalan penghubung antara rumah warga hanya bisa dilewati oleh dua motor yang berpapasan.
Rumah warga Kapuk Muara merupakan bangunan semi permanen dengan bahan utama dari triplek. Selain itu, atap rumah sebagian besar terbuat dari seng. Sebagian warga adalah pekerja kasar seperti buruh panggul dan pekerja pabrik
Warga Kapuk Muara kerap dapat janji dari caleg
Sebelumnya, warga Kapuk Muara kerap didatangi para calon anggota legislatif (caleg) jelang pemilihan umum yang menjanjikan akan membawa perubahan di kehidupan mereka jika terpilih.
Ninu, 52 tahun, salah seorang warga setempat menyebut para caleg itu datang, tapi sekadar umbar janji belaka. Jelang Pemilu 2024, sudah ada beberapa caleg yang datang ke lingkungannya. Namun, ia enggan membeberkan secara rinci identifikasi para caleg tersebut.
"Sudah ada tiga atau empat," kata Ninu saat ditemui di rumahnya pada Rabu, 28 Juni 2023.
Para caleg, kata Ninu, datang untuk memberikan beragam janji perbaikan untuk warga. Namun, menurut dia, tidak ada satupun janji para politisi itu yang dipenuhi usai mereka terpilih menjadi anggota dewan. "He-he-he, gitu, deh," ujar dia.
Salah satunya, Ninu mengatakan, pada pemilu lalu seorang caleg berjanji akan membuatkan jalan yang layak menuju kampung mereka. Namun, hingga kini jalan menuju kampung mereka masih berupa tanah merah berdebu.
"Katanya jalan di situ, kan, kalau hujan becek, ya, di lapangan depan. Katanya mau diuruk, mau dibaguskan, biar nggak becek, tapi nyatanya enggak," kata Ninu.