TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Hubungan Masyarakat Perumda Pasar Jaya Agus Lamun mengklaim tidak ada dugaan tindak kriminal di Blok G Pasar Tanah Abang. Dia menyebut lantai 2 dan 3 yang tidak terpakai sudah ditutup dan terkunci.
"Pasar Jaya Pasar Tanah Abang Blok G memastikan akses ke lokasi dengan penggembokan atau kunci masih dalam kondisi baik dan terkunci," ujarnya saat dikonfirmasi, Sabtu, 8 Juli 2023.
Menurut dia, langkah itu diambil untuk mencegah dua lantai tersebut disalahgunakan. Beredar kabar lokasi itu diduga menjadi tempat pemakai narkoba dan sarang preman.
Pengelola Blok G dan Pasar Jaya telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk menjaga lokasi. "Sehingga masyarakat maupun pedagang tidak memiliki akses secara bebas ke lantai 2 dan 3," tutur Agus.
Berdasarkan pantauan Tempo di lokasi kemarin siang, akses menuju lantai 2 dan 3 melalui eskalator memang sudah ditutup. Tangga jalan itu ditutup dengan pintu besi dan sudah digembok.
Posisinya berada di sisi utara, satu arah dengan pintu masuk di lantai dasar. Kondisi eskalator yang mati total itu pun juga terlihat tidak terawat dan berdebu.
Selain eskalator, dua tangga menuju ke lantai 2 dan 3 juga ditutup dengan pintu besi yang tergembok. Tetapi, ada satu pintu yang terbuka dan masih bisa diakses oleh siapapun.
Setibanya di lantai 2, seluruh kios yang ada sudah terbengkalai, banyak sampah dan debu yang menumpuk di tembok maupun lantai. Kondisi yang sama ditemukan juga di lantai 3.
Ketika berada di lantai 3, ada seorang petugas kebersihan bernama Pasana yang sedang berkeliling. Dia membenarkan bahwa lantai 2 dan 3 sudah ditutup lebih dari lima tahun lalu.
Saat dia bekerja di Blok G pada 2014, pasar ini memang sudah sepi pengunjung. Pedagangnya pun ikut angkat kaki berpindah tempat. “Ya pedagangnya enggak ada. Keluhannya sepi aja,” kata Pasana saat ditemui, menceritakan penyebab lantai 2 dan 3 yang sepi.
Dia bertanggungjawab atas kebersihan Blok G ini bersama tiga orang rekannya. Sebelum tinggal berempat, ada sepuluh orang petugas kebersihan yang bekerja. Pegawai berkurang ketika masa pandemi Covid-19.
Lokasi yang terbengkalai ini dibersihkan setiap Jumat, sampah yang didapat sangat banyak. Pembersihan, kata Pasana, diusahakan sebisanya karena kekurangan orang. “Seadanya aja biar gak terlalu kumuh, kalau dinaikin (buang sampah) dapat dua truk (isi sampah),” ujar laki-laki berusia 48 tahun tersebut.
Di atas lantai 3, ada sebuah masjid dan kantor tempat Pasana bekerja. Aksesnya melewati tangga kecil di pojok sisi timur gedung Blok G.
Sekira pukul 15.00 WIB atau menjelang salat asar, beberapa orang pedagang tampak naik ke lantai 3 menuju masjid. Tempat ibadah itu bernama Masjid Al Ikhlas, salah satu fasilitas yang tampak lebih terawat daripada yang lain.
Di sisi barat masjid, ada kantor Koperasi Pedagang Pasar Kebon Jati Blok G Tanah Abang. Tempat itu yang dimaksud oleh Pasana untuk kantornya.
Pilihan Editor: Proyek JIS di Situs Buro Happold, Sempat Hilang kini Muncul Lagi