TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi LRT Jabodebek Purnomo menyebut, pihaknya kemungkinan akan membuka kembali pendaftaran uji coba LRT Jabodebek. Menurut dia, hingga kini, sudah ada 24.900 pendaftar.
"InsyaAllah akan kami buka lagi pendaftaran untuk yang di luar 24 ribu tadi," kata dia saat ditemui di Stasiun Dukuh Atas, Jakarta Pusat usai acara soft launching uji coba LRT Jabodebek pada Rabu, 12 Juli 2023.
Uji coba LRT Jabodebek dimulai hari ini. Purnomo menuturkan uji coba pada 12-26 Juli diperuntukkan khusus untuk tamu undangan, seperti kementerian/lembaga, wartawan, dan komunitas. Menurut dia, total ada 3 ribu tamu dan stakeholders yang diundang.
Kemudian uji coba akan berlanjut pada 27 Juli hingga 15 Agustus 2023 untuk masyarakat umum. Pihak LRT Jabodebek, tutur Purnomo, bakal menggelar evaluasi dalam sepekan ini sebelum memutuskan membuka kembali pendaftaran uji coba.
Penumpang yang ikut uji coba hanya perlu membayar tarif Rp 1 menggunakan kartu uang elektronik (KUE). Selama uji coba, mereka hanya dapat berangkat dari stasiun Dukuh Atas, Jatimulya, atau Harjamukti. Para penumpang bisa turun di semua stasiun yang akan dilewati, kecuali Stasiun Halim.
Purnomo memaparkan total ada 31 rangkaian kereta (train set) LRT Jabodebek yang akan dioperasikan. Satu rangkaian kereta terdiri dari enam gerbong.
Saat ini, kata dia, sudah ada 29 train set di Depo LRT Jabodebek, Bekasi. PT INKA akan mengirimkan lagi dua train set kereta layang itu ke depo LRT.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan M. Risal Wasal menjelaskan tarif LRT Jabodebek berkisar Rp 25 ribu. Cara hitungnya adalah Rp 5 ribu untuk kilometer pertama, ditambah biaya perjalanan berikutnya, yakni Rp 700 per kilometer.
Tarif LRT Jabodebek ini untuk perjalanan dari Stasiun Harjamukti menuju stasiun paling ujung. "Itu adalah tarif terjauh Cibubur sampai Bekasi," ujar Risal.
Pilihan Editor: DPRD DKI Ungkap Ada Pengusaha Bisa Tinggal di Rusunawa Penjaringan, Ditunjuk Jadi Ketua RW