3. PDIP-PSI Desak Heru Budi Bantu Sultan Korban Terjerat Kabel Optik
Politikus PDIP dan PSI kompak mendesak Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono turun tangan membantu kasus Sultan Rif'at Alfatih, korban kecelakaan kabel optik. Akibat kecelakaan kabel optik itu, Sultan kini kesulitan bicara, bernapas dan makan dengan normal.
PDIP: Cari perusahaan kabel optik
Politikus PDIP Hardiyanto Kenneth meminta Heru Budi mencari perusahaan pemilik kabel optik penyebab kecelakaan yang menimpa Sultan.
"Apa yang dikatakan Pj Gubernur sangat normatif, harus ada yang bertanggung jawab atas kejadian ini karena sudah jatuh korban," ujar Hardiyanto, Ahad kemarin, 30 Juli 2023.
Sebelumnya, Heru Budi telah berkeliling untuk melakukan pengecekan terhadap Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT). Dia tak ingin melihat ada kabel yang berantakan di Ibu Kota. Bahkan ia meminta dinas terkait, yaitu Dina Bina Marga untuk mengawasi.
“Ketika saat itu belum rapi ya tanggung jawab pemasang kabel sebelumnya tapi saya minta yang membangun fiber optik atau galian kabel, harus rapih. Saya minta dinas terkait mengawasi,” ujar Heru Budi, Sabtu, 29 Juli 2023.
Anggota Komisi D DPRD DKI itu juga menyarankan agar Sultan lapor ke polisi. Keluarga Sultan bisa melaporkan vendor kabel optik agar bertanggung jawab atas kecelakaan yang menyebabkan penderitaan yang dialami mahasiswa Universitas Brawijaya Malang itu.
"Keluarga korban agar melapor ke polisi pihak vendor tidak bertanggung jawab atas kejadian tersebut," kata Hardiyanto.
Hardiyanto mengatakan vendor dalam kasus Sultan terjerat kabel optik itu bisa diduga melanggar Pasal 360 KUHP karena kelalaiannya menyebabkan orang lain luka berat. Ancaman hukuman pelanggaran pasal itu adalah selama-lamanya lima tahun penjara atau hukuman kurungan selama-lamanya satu tahun.
"Bisa dilaporkan ke polisi, jika keluarga korban memang ingin menuntut keadilan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari," katanya.
PSI: Heru Budi harus tegas
Politikus PSI William A Sarana mendesak Heru Budi harus tegas kepada perusahaan pemasang kabel optik yang tidak tertib.Menurut William, kondisi kabel optik semrawut ini sangat membahayakan masyarakat.
Anggota Komisi A DPRD DKI ini juga meminta Pemprov DKI membantu Sultan agar mendapat ganti rugi dan pertanggungjawaban dari perusahaan provider pemilik kabel optik tersebut.
"Pemprov harus membantu korban agar provider pemilik kabel optik memberikan ganti rugi kepada korban," ujar Sekretaris Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta itu.
William mendorong Pemprov DKI untuk memastikan pengobatan pada Sultan berjalan baik dan lancar.
"Sudah seharusnya DKI Jakarta berbenah dan mempercantik diri, mestinya sudah tidak ada lagi kabel di atas, semua mestinya ditanam dalam tanah supaya nampak lebih baik," kata William.
Kronologi peristiwa
Kasus kabel optik semrawut dan menjuntai ini menjadi sorotan publik setelah mahasiswa Universitas Brawijaya bernama Sultan Rif'at Alfatih mengalami kecelakaan akibat terkena kabel optik yang menjuntai di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, pada 5 Januari 2023.
Setelah kecelakaan tersebut, kehidupan Sultan tak lagi normal. Luka di leher menyebabkan Sultan tidak bisa bicara hingga sulit bernapas dan makan.
Hal tersebut karena efek jepretan kabel fiber optik yang membuat tenggorokan, saluran napas, saluran makan putus.
"Sultan merasa tersiksa sepanjang hari. Dia bahkan tak bisa menelan air liurnya sendiri atau batuk secara normal. "Paling kelihatan kalau batuk kadang-kadang keluar darah dari lubang tenggorokannya," kata ayah Sultan, Fatih, saat dihubungi Tempo, Ahad kemarin, 30 Juli 2023.
Kejadian nahas ini berawal saat Sultan sedang pergi jalan-jalan menggunakan motor Yamaha MT 25 bersama tiga temannya. Malam itu, kondisi lalu lintas di sekitar Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, sedang padat.
Mobil-mobil di depan Sultan pun bergerak perlahan untuk menghindari kabel optik yang menjuntai. Kabel optik ini tersangkut di mobil SUV, kendaraan yang persis berada depan Sultan. Namun, kabel optik itu mengenai leher Sultan.
Pilihan Editor: Warga Bidara Cina Berharap Sodetan Ciliwung yang Diresmikan Jokowi Hari Ini Bisa Atasi Banjir