TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Warga Kademangan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, belum mendapat kejelasan atas penanganan dampak pembakaran limbah cabai di wilayahnya. Setiap hari, selama lima hari ini, warga setempat harus bahu membahu mengatasi kepulan asap dari limbah ini.
Kepulan asap pekat putih dari tumpukan limbah cabai ini membuat warga sesak napas. Meski begitu belum ada upaya serius dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan untuk menolong mengatasinya. "Padahal ini hal kecil untuk Pemkot Tangsel kalau ditangani serius," kata Fata, warga sekitar, Jumat 18 Agustus 2023.
Menurut Fata, pemerintahan di kelurahan setempat selalu berdalih menunggu alat berat dari dinas. Alat dibutuhkan untuk melerai tumpukan tandus ampas cabai untuk bisa memadamkan sumber api. Tapi, setelah lima hari, belum kunjung datang. "Hanya survei dan meninjau, tidak tertangani, saya juga heran," ujarnya.
Untuk mengatasi persoalan asap ini warga setiap harinya mencangkul tanah dengan alat seadanya. Warga pun hanya dapat menyiram sumber api menggunakan air dalam wadah ember saja. "Ya memang padam tapi hanya sementara karena ini sumbernya ada di dalam tumpukan ini. Disini banyak anak kecil kasihan jika tidak dimatikan," ujarnya.
Fata berharap persoalan limbah cabai ini bisa segera tertangani dengan serius. Apalagi saat ini memasuki musim kemarau yang membuat api mudah sekali menyala kembali.
Sementara itu Lurah Kademangan, Madsuki, belum merespons saat diminta konfirmasi TEMPO untuk keluhan dari warganya itu.
Sebelumnya, berdasarkan keterangan masyarakatnya, limbah cabai berasal dari pengusaha saus pemilik lahan. Karena mendatangkan banyak serangga yang mengganggu lingkungan sekitarnya, limbah lalu dikubur oleh inisiatif warga sekitar. Tapi, tak lama dari inisiatif itu, limbah ampas cabai itu terbakar. Tidak diketahui siapa yang membakar.
Akhirnya, pada Senin, 14 Agustus 2023 Pemadam Kebakaran datang. Tak disangka, pemadaman menghasilkan asap pekat yang membuat warga sesak dan pedas di mata. Dari sinilah warga berinisiatif kembali memadamkan sisa-sisa ampas cabai yang masih terbakar dengan peralatan seadanya.
Pilihan Editor: Kebakaran Hotel di Melawai Tewaskan 3 Orang, Diduga karena Puntung Rokok