Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gatal-gatal Warga Rusun Marunda, Karena Debu Batu Bara atau Kondisi Alam?

Reporter

image-gnews
Warga menunjukkan debu polusi batu bara di Rusun Marunda, Jakarta, Senin, 7 Maret 2022. Subkoordinator Urusan Penyuluhan dan Hubungan Masyarakat Dinas LH DKI Yogi Ikhwan menyatakan, pihaknya menduga polusi batu bara tersebut bersumber dari industri setempat. TEMPO / Hilman Fathurrahma  W
Warga menunjukkan debu polusi batu bara di Rusun Marunda, Jakarta, Senin, 7 Maret 2022. Subkoordinator Urusan Penyuluhan dan Hubungan Masyarakat Dinas LH DKI Yogi Ikhwan menyatakan, pihaknya menduga polusi batu bara tersebut bersumber dari industri setempat. TEMPO / Hilman Fathurrahma W
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSeorang warga penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa Marunda atau Rusun Marunda di Cilincing, Jakarta Utara, Cecep, mengaku dipaksa bertahan hidup di tengah impitan polusi udara dari sejumlah obyek vital nasional. Dia menunjuk pelabuhan, kawasan industri, dan pembangkit listrik batu bara.

Cecep, 49 tahun, adalah warga Rusun Marunda Blok D. Dia ditemui pada Sabtu lalu di antara kabar polusi debu batu bara di rusun itu yang kembali merebak dan polusi udara di Jakarta yang kembali memburuk. Menurut dia, warga rusun dan masyarakat Marunda dipaksa berdamai dengan keadaan. 

“Sampai kapan pun sepertinya akan begini: polusi dari asap pabrik membuat sesak, juga debu dari bongkar muat batu bara, dan air yang sudah tercemar limbah. Mau apa lagi kecuali bertahan,” kata Cecep.

Warga Rusun Marunda klaim telah lakukan segala cara

Cecep menambahkan, warga Rusun Marunda telah melakukan segala cara, mulai dari angkat bicara di media sosial, unjuk rasa di Balai Kota, sampai meminta advokasi Greenpeace dan Walhi menuntut hak hidup sehat, hak sosial, dan hak ekonominya. Di berharap pemerintah Jakarta segera investigasi dan memperbaiki tata kelola karena untuk relokasi lagi dirasa tidak mungkin.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apa Itu Penyakit Japanese Encephalitis?

13 hari lalu

Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Apa Itu Penyakit Japanese Encephalitis?

Japanese Encephalitis (JE) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Japanese Encephalitis Virus (JEV).


Simbol Dukungan untuk Palestina, Ini 9 Manfaat Semangka bagi Kesehatan

34 hari lalu

Unggahan semangka palestina di Instagram aktris Dinda Hauw, Kamis, 2 November 2023. Foto: Instagram/@dindahw
Simbol Dukungan untuk Palestina, Ini 9 Manfaat Semangka bagi Kesehatan

Buah semangka yang dijadikan simbol dukungan kepada Palestina ternyata punya banyak manfaat Kesehatan. Berikut 9 manfaat semangka.


Peringatan Hari Kota Sedunia, Greenpeace Gelar Pestapera di Rusun Marunda

40 hari lalu

Greenpeace Indonesia menggandeng Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) cek kesehatan warga Rusun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, pada Minggu, 29 Oktober 2023. Kegiatan untuk memperingati Hari Kota Sedunia.  TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Peringatan Hari Kota Sedunia, Greenpeace Gelar Pestapera di Rusun Marunda

Greenpeace Indonesia merayakan Hari Kota Sedunia di Rusun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Minggu 29 Oktober 2023.


5 Alasan ke Sydney di Musim Semi, Banyak Festival dan Aktivitas Seru

50 hari lalu

Pemandangan Opera House di Sydney ketika malam hari, lampu-lampu kota dan bentuk gedung yang unik menambah keindahan dari Opera House. Gedung ini merupakan ikon dari negara Australia. Dailymail
5 Alasan ke Sydney di Musim Semi, Banyak Festival dan Aktivitas Seru

Sydney, Australia, sedang bersiap menyambut musim semi lalu masuk musim panas pada Desember hingga Februari.


Mencegah Bencana di Rusun Marunda, Terima Kasih kepada Kanopi Ambruk?

11 September 2023

Penampakan atap Rusun Marunda yang roboh, Senin, 4 September 2023. TEMPO/Ohan
Mencegah Bencana di Rusun Marunda, Terima Kasih kepada Kanopi Ambruk?

Dibangun hampir 20 tahun lalu, Rusun Marunda yang dibangun pemerintah pusat ini memang pernah dianggap proyek gagal.


Heru Budi Sebut akan Tegas ke Industri yang Sebabkan Polusi Udara

10 September 2023

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mencoba LRT Jabodebek bersama anggota PPSU di Stasiun Dukuh Atas, Jakarta, Jumat 25 Agustus 2023. Heru hendak mengecek kesiapan operasional LRT Jabodebek menjelang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 28 Agustus 2023 mendatang. Tempo/Tony Hartawan
Heru Budi Sebut akan Tegas ke Industri yang Sebabkan Polusi Udara

"Kalau mereka sudah melanggar aturan, apalagi lingkungan hidup kami lakukan tindak tegas," kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono


Renovasi Rusun Marunda Dilakukan Secepatnya, Sekda DKI: Lagi Dihitung Secara Teknis

9 September 2023

Blok C Tower 1 sampai Tower 5 Rusun Marunda akan direvitalisasi, Senin, 4 Agustus 2023 TEMPO.CO/Ohan
Renovasi Rusun Marunda Dilakukan Secepatnya, Sekda DKI: Lagi Dihitung Secara Teknis

Renovasi Rusun Marunda akan dilakukan dalam waktu dekat karena penghuninya telah direlokasi ke Rusun Nagrak.


Penghuni Rusun Marunda Bersedia Direlokasi, Dinas Perumahan DKI: Alasan Keselamatan

7 September 2023

Penampakan atap Rusun Marunda yang roboh, Senin, 4 September 2023. TEMPO/Ohan
Penghuni Rusun Marunda Bersedia Direlokasi, Dinas Perumahan DKI: Alasan Keselamatan

DKI akan merevitalisasi Rusun Marunda karena sesuai hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), rusun itu sudah tidak layak huni.


Relokasi Penghuni Rusun Marunda ke Rusun Nagrak, Pemprov DKI Bantu Proses Pengangkutan

7 September 2023

Seorang petugas keamanan berkomunikasi dengan radio panggilnya di salah satu tower Rusunawa Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa, 18 Juli 2023. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta berencana menyiapkan Rusunawa Nagrak untuk menampung warga Kampung Bayam yang terdampak pembangunan stadion Jakarta International Stadium (JIS) yang hingga kini masih tinggal di tenda di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Relokasi Penghuni Rusun Marunda ke Rusun Nagrak, Pemprov DKI Bantu Proses Pengangkutan

Pemerintah Provinsi (Pemprov) mengerahkan bantuan mobil dan tenaga pengangkutan bagi 451 kepala keluarga (KK) penghuni Cluster C Rusun Marunda untuk direlokasi ke Rusun Nagrak, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.


Penghuni Rusun Marunda Minta Tarif Sewa yang Sama di Rusun Nagrak

6 September 2023

Seorang petugas keamanan berkomunikasi dengan radio panggilnya di salah satu tower Rusunawa Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa, 18 Juli 2023. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta berencana menyiapkan Rusunawa Nagrak untuk menampung warga Kampung Bayam yang terdampak pembangunan stadion Jakarta International Stadium (JIS) yang hingga kini masih tinggal di tenda di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Penghuni Rusun Marunda Minta Tarif Sewa yang Sama di Rusun Nagrak

Bangunan Rusun Marunda dianggap sudah tidak layak huni. Warga bersedia dipindah ke Rusun Nagrak namun minta tarif sewa yang sama.