TEMPO.CO, Jakarta - Tiga berita terpopuler metropolitan pada Sabtu pagi ini dimulai dari Wali Kota Depok minta anak-anak di rumah saja karena kasus ISPA meningkat. Kendati kualitas udara diklaim dalam kondisi sedang, Mohammad Idris mengungkap ada peningkatan pasien ISPA di puskesmas secara signifikan.
Berita terpopuler lain adalah beredar di grup-grup WhatsApp pesan peringatan terhadap polusi udara Jakarta saat ini yang mengaitkannya dengan infeksi amuba (amoeba) yang menyerang perut. Disebutkan pula, udara sudah sangat kotor sehingga banyak orang terinfeksi bakteri itu lewat makanan dan minuman yang kurang bersih.
Berita ketiga adalah warga Bekasi yang rela datang ke Jakarta untuk mengikuti uji emisi agar tak kena denda ketika tilang uji emisi benar-benar sudah diberlakukan. Karena kuota uji emisi di KLHK penuh, dia mencari uji emisi di lokasi lain agar kendaraannya segera dicek.
Berikut 3 berita terpopuler kanal metropolitan pada Sabtu, 26 Agustus 2023:
1. Kasus ISPA di Depok Meningkat, Wali Kota Depok Minta Anak-anak di Rumah Saja
Wali Kota Mohammad Idris mengklaim berdasarkan alat ukur dari Kementerian Lingkungan Hidup, kualitas udara di Kota Depok masuk kategori sedang. Tingkat kualitas ini masih dapat diterima pada kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan, namun ada peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di rentang Juli-Agustus.
Namun, kendati kualitas udara diklaim dalam kondisi sedang, tidak buruk, Idris mengungkap ada peningkatan pasien ISPA di puskesmas secara signifikan.
"Korban meninggalnya kalau tidak salah sampai 100-200 persen. Sangat tinggi, tapi memang tahun kemarin, tahun 2022 di Juli-Agustus peningkatannya sampai 2 kali lipat juga," ungkap Idris, Jumat, 25 Agustus 2023.
Kata Idris, tahun ini masih lebih sedikit grafiknya, tetapi udara di 2022 tidak seekstrem 2023 dan ada faktor lain.
"Makanya agak sedikit dibenarkan juga analisa bahwa ini memang dari sisi mobilitas kendaraan, transportasi yang memang harus lebih diwaspadai, masalah ISPA ini," ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa kasus ISPA di puskemas dan rumah sakit rata-rata naik dan ada peningkayan di Juli, di mana sebelumnya ada 5 ribu orang hingga 10 ribu pasien terindikasi ISPA.
"Kemarin sampai 50 ribu penerimaannya (kunjungan ke ]uskesmas dan rumah sakit di Depok). Kan luar biasa," ungkapnya.
Ditanya terkait antisipasi yang dilakukan, Idris mengatakan agar menyiapkan obat-obatan dan jika tidak ada kepentingan mendesak agar anak-anak tidak keluar rumah.
"Di rumah saja dulu," kata Idris.
Disinggung berencana mengeluarkan imbauan penggunaan masker menghadapi polusi udara, Idris mengaku saat ini belum ada dan hanya di internal tenaga kesehatan saja.
"Belum secara resmi maksud saya, belum secara resmi menggunakan masker, inisiatif saja. Jadi kalau menggunakan masker ketika flu seperti saya yang ada gejala flu, itu memang sudah ada imbauannya yang sedang terserang itu harus menggunakan masker," ucap Idris.
Selanjutnya pesan viral polusi udara Jakarta mengandung amuba, begini tanggapan Dinas Lingkungan Hidup dan Dinkes...