TEMPO.CO, Bogor - Hasil tes DNA Puslabfor Polri menyatakan dua bayi laki-laki yang lahir di RS Sentosa, Bogor, GB dan GL, 99,9 persen tertukar. Orang tua bayi tertukar akan menindaklanjuti kasus ini dengan melaporkan manajemen rumah sakit ke polisi.
Manajemen RS Sentosa mengapresiasi kinerja Polri dalam mengungkap kasus bayi tertukar ini. Namun, untuk perkara hukum manajemen berharap bisa diselesaikan dengan kekeluargaan atau restorative justice.
“Kami sangat mengapresiasi kepada Polres Bogor dalam mengungkap kasus ini, yang mana selama tiga bulan ini kami bersama unit PPA Polres Bogor bekerja sama,” kata Gregg Djako, juru bicara RS Sentosa, kepada Tempo Sabtu, 26 Agustus 2023.
Gregg menuturkan pihaknya juga melakukan penyelidikan internal dengan meminta keterangan para perawat dan bidan soal kasus ini. Hasilnya sudah dikoordinasikan dengan pihak kepolisian.
Saat ditanya soal rencana orang tua bayi tertukar melaporkan manajemen ke kepolisian, Gregg mengatakan pihaknya menghormati keputusan dan hak mereka.
Namun, Gregg menyebut, sejak awal pihak rumah sakit dan orang tua bayi tertukar mengedepankan aspek kekeluargaan. Ia pun berharap perkara hukum bisa diselesaikan secara kekeluargaan pula.
“Karena ini nyata human error. Artinya tidak ada kesengajaan dalam tertukar bayi ini. Ini, kan, bukan sinetron. Semoga bisa terselesaikan dengan restorative justice,” kata Gregg.
Kuasa hukum salah satu orang tua bayi yang tertukar, Rusdyiansah Nur Ridho, mengatakan kliennya sudah menyelesaikan masalah dengan orang tua bayi lain secara kekerluargaan. Ia menuturkan pengacara kedua pihak sepakat melaporkan pihak rumah sakit ke polisi. Ia berharap petinggi atau pemilik RS Sentosa yang memiliki kewengan penuh memberikan keterangan resminya perihal kasus bayi tertukar ini.
“Sedang kami siapkan (pelaporannya) dan rencana kami akan melaporkan pada pekan depan.
Pilihan Editor: Dul Kosim Diduga Tewas Dianiaya Polisi lalu Dibuang ke Jurang, Istri Trauma dan Takut Ngomong