TEMPO.CO, Jakarta - Kapolres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar M. Syahduddi mengatakan, pesulap Oge Arthemus terlibat dalam kasus penanaman ganja di rumahnya sejak Maret 2023. Bahkan, Oge juga mengonsumsi barang haram itu dalam tiga bulan belakangan ini.
"Jadi kurang lebih sekitar tiga bulanan lah (konsumsi sendiri)," ujar Syahduddi di Polres Metro Jakarta Barat, Selasa, 29 Agustus 2023.
Menurut dia, pesulap itu mulanya pemakai ganja lalu berinisiatif menanamnya sendiri. Oge bekerja sama dengan temannya berinisial AH untuk menanam ganja sejak lima bulan lalu.
Oge, lanjut Syahduddi, yang menyerahkan biji ganja kepada AH untuk kemudian ditanam. AH adalah penggemar tanaman yang dipercaya Oge untuk menanam. Polisi masih mencari siapa pemberi biji ganja itu kepada Oge.
"Selama lima bulan ini, si pelaku AH mengambil pucuk-pucuknya. Kemudian dikeringkan, baru diserahkan kepada si pelaku OA," kata Syahduddi.
Polisi menangkap AH di rumahnya di wilayah Serpong, Tangerang Selatan. Dalam penangkapan tersebut, polisi menyita tiga botol berisi biji ganja. Ada juga lima pot tanaman ganja yang terdiri dari tiga pot besar dan dua pot kecil.
Polisi pun menyita barang bukti lain berupa tiga klip biji ganja seberat kurang lebih 17,62 gram, satu klip ganja dengan berat 0,58 gram, dan satu klip seberat berat kurang lebih 17,62 gram.
Kemudian satu klip ganja seberat 0,58 gram, 13 puntung ganja bekas pakai, satu alat linting ganja, satu alat grinder, 10 pack papir atau kertas rokok, dan satu kilogran pupuk hidroponik yang disimpan di dalam lemari belakang rumah Oge.
"Dari pengakuan pelaku atas nama AH, ganja yang ditanam ini dikonsumsi sendiri oleh saudara OA," tutur Syahduddi.
AH mengaku biji ganja yang ditanamnya berasal dari Oge. Lalu polisi mengejar Oge yang sedang melakukan touring motor. Publik figur ini akhirnya ditangkap di Hotel Sutomo Gondokusuman, Yogyakarta pada Jumat, 25 Agustus 2023.
Oge Arthemus dan AH telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka dijerat Pasal 114 ayat (1) subsider Pasal 111 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati.
Pilihan Editor: Transjakarta Tambah 2 Rute Mikrotrans Terintegrasi dengan LRT Jabodebek, Berikut Jam Operasinya