TEMPO.CO, Tangerang - Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menyebut work from home (WFH) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak efektif menurunkan polusi udara. Dia mengatakan angka polusi di Tangerang Selatan (Tangsel) masih tidak stabil.
Benyamin menerapkan kebijakan WFH 50 persen bagi ASN Pemerintah Kota Tangsel untuk mengurangi polusi udara. Namun menurut Benyamin upaya ini tidak efektif dalam mengurangi pencemaran udara.
"Saya pikir memang enggak terlalu besar pengaruhnya. nanti kami akan minta datanya dari Dinas LH pengukurannya seperti apa efek dari WFH ini," ujarnya, Kamis 7 September 2023.
Kata Benyamin persoalan teknis WFH pihaknya bisa menerapkan dengan baik. Apalagi, WFH bagi ASN Tangsel bukan baru pertama kali dilakukan.
"Kalau dari sisi ritme produktivitas kerja karena kami sudah pernah 2 tahun yang lalu selama Covid, kami sudah enggak aneh lagi, kami biasa mengukur itu. Tetapi kalau dari sisi efektivitas mengurangi pencemaran udara saya belum dapat datanya," ujarnya.
Untuk mengurangi polusi udara, Benyamin masih menunggu perintah dari Pemerintah Provinsi Banten soal penerapan ganjil genap. Hingga saat ini pemkot belum menerima perintah tersebut.
"Saya menunggu sampai sekarang belum ada. Tapi prinsipnya saya akan menyambut baik apabila dilaksanakan ganjil genap di Tangsel," ujarnya.
Benyamin mengatakan Pemkot Tangsel telah melakukan pengecekan polusi udara secara berkala. Bahkan dirinya telah memikirkan beberapa alternatif lain soal pengurangan polusi di kota ini.
"Di bawah 95, tapi pas tengah malam saya ukur lagi angkanya 126 lagi. Oleh karena itu kami terus giatkan uji emisi, car free day dan pembatasan WFH yang akan kami lakukan ke depannya penanaman pohon di beberapa daerah, khususnya di Bintaro. Itu pohon dari kita maupun pohon sumbangan dari pihak swasta," kata dia.
MUHAMMAD IQBAL
Pilihan Editor: Depok Kesulitan Terapkan PJJ Karena 30 Persen Guru WFH