TEMPO.CO, Jakarta - Pencurian motor kini berkembang menjadi isu sosial serius di masyarakat karena kasusnya yang dirasa menggila. Kepala Polsek Tambora Komisaris Putra Pratama mengatakan pencegahannya hanya bisa efektif jika dilakukan dari hulu ke hilir.
Menurutnya, betapapun massifnya penangkapan terhadap para pelaku oleh kepolisian belum akan membantu menekan angka kasus pencurian. Sebabnya, kata Putra, berlimpahnya volume sepeda motor di jalan dan relatif mudahnya pencurian dilakukan oleh para tersangka.
"Jadi pabrikan sepeda motor juga harus ikut bertanggung jawab meningkatkan fitur keamanan kendaraan produksi mereka," kata Putra dalam keterangan tertulisnya, Rabu 27 September 2023.
Sementara, masyarakat juga dimintanya meningkatkan kesadaran dan mengambil tindakan proaktif dalam melindungi sepeda motor miliknya masing-masing. Ia mengatakan, kolaborasi aktif itu dapat membantu menciptakan lingkungan yang aman dari kejahatan pencurian motor.
Itu sebabnya, Putra mengungkapkan, Polsek Tambora tak hanya fokus pada penegakan hukum pelaku curanmor, tapi juga upaya mencegah agar jumlah korban tidak semakin banyak. "Karena sekalipun sudah banyak pelaku yang ditangkap, ternyata tidak menjadi solusi untuk menanggulangi kejadian curanmor," katanya lagi.
Sedangkan dalam penegakan hukumnya, terapi dilakukan terhadap para tersangka pelaku yang merupakan residivis atau sudah pernah dihukum karena kejahatan serupa. Kepada mereka bisa dipastikan ancaman hukuman yang diberikan lebih besar.
"Sudah ada ketentuan jika pelaku mengulangi perbuatannya, maka ancaman hukuman ditambah 1/3," ujar Putra.
Putra antara lain memimpin jajarannya membongkar sindikat atau jaringan pencurian motor Jakarta-Lampung. Sejumlah besar sepeda motor curian dari Jakarta dan sekitarnya dikirim menggunakan truk ke Lampung, ditutupi muatan kasur. Meski sindikat itu digulung, kasus pencurian motor masih marak.
Pilihan Editor: Awas Perampasan Motor Modus Cicilan Bermasalah, Korban Dicegat di Jalan lalu Dibawa Berkeliling