Sebelumnya, Kapolsek Tambora Komisaris Polisi Putra Pratama mengatakan 5 merek motor yang menjadi langganan pencurian yakni Beat, Mio, Vario, Nmax dan Scoopy.
Putra mengklaim maraknya pencurian sepeda motor lantaran sistem keamanan sepeda motor itu lemah. Dia juga mengimbau produsen memperbaiki security sistem sepeda motor.
Yannes mengatakan sebenarnya perusahaan otomotif tersebut sudah memberikan penawaran produk yang labih aman tapi dengan harga yang lebih mahal.
“Kan kendaraan ini dibagi 3 kelas ada kelas bawah atau kelas murah, kelas menengah dan kelas atas,” kata Yannes.
Menurutnya, sepeda motor di kelas bawah memang diciptakan khusus kebutuhan dasar pengguna sebagai dasar transportasi saja.
“Harga yang lebih terjangkau tentu saja performa safety lebih rendah, semakin tinggi tingkat teknologi yang dipakai dalam fitur safety akan nambah harga, kendaraannya tidak murah lagi,” tuturnya.
Konsumen memilih berdasarkan efisiensi bahan bakar, produk yang tinggi, harga yang tinggi saat dijual kembali dan mudah perawatannya.
“Kendaraan harus ditekan semurah mungkin tanpa mengurangi aspek tadi sehingga aspek safety yang dikurangkan, yakni keamanan kendaraan dalam hal pencurian,” tuturnya.
Yannes mengungkap harga sepeda motor di atas Rp 30 juta dari perusahaan Honda dan Yamaha memiliki keamanan lebih baik. Sehingga sebenarnya masyarakat sudah dibeli berbagai pilihan.
“Jadi ini masalahnya lebih ke segmentasi pasar artinya kalau ingin dibenahi industri otomotif sudah jelas kelas menengah sudah main di Rp 30 sampai Rp 40 juta. Sepeda motor kelas itu benar-benar performa tinggi untuk memenuhi kebutuhan,” ujarnya.
Pilihan Editor: Ada 4 Kasus Pencurian Sepeda Motor dalam Sebulan, Polsek Mampang Prapatan Bagikan 100 Kunci Ganda