Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Setelah Masuk Satpol PP Bayar Rp 36 Juta, Ada Lagi Penipuan Jadi Pegawai Disdukcapil Tangsel Rp 40 Juta

Reporter

image-gnews
Korban penipuan masuk kerja Alvin saat bertemu dengan Kadisdukcapil Kota Tangerang Selatan diruangannya. (Istimewa TEMPO)
Korban penipuan masuk kerja Alvin saat bertemu dengan Kadisdukcapil Kota Tangerang Selatan diruangannya. (Istimewa TEMPO)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lagi seorang warga Kota Tangerang menjadi korban penipuan masuk kerja di ruang lingkup kerja Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Penipuan diduga dilakukan oleh oknum aparatur sipil negara (ASN) di Kota Tangsel

Jika sebelumnya pelaku penipuan dengan modus masuk kerja ini dilakukan oleh oknum pegawai Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangsel non PNS terjadap Nadia Nuke, 32 tahun, yang harus membayar Rp 36 juta, kini dugaan penipuan justru dilakukan oleh ASN dari Kesbangpol Kota Tangsel. 

Hendra Wijaya, ASN dari Kesbangpol Kota Tangsel ini melakukan penipuan dengan modus serupa yang dilakukan pegawai Satpol PP Kota Tangsel. Hendra, meminta uang kepada korbannya hingga 40 juta rupiah. 

Alvin, pria 26 tahun asal Ciledug Kota Tangerang ini menceritakan jika dirinya terbuai dengan informasi calon pegawai di jajaran Pemkot Tangsel. Saat itu Alvin mengenal Hendra dari seorang teman. 

"Saya dikenalkan teman kalau ada info lowongan di Pemkot Tangsel tepatnya di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil)," kata Alvin pada TEMPO, Selasa 17 Oktober 2023. 

Menurut Alvin saat itu dirinya diminta untuk menemui Hendra di kantor Disdukcapil kawasan Cilenggang, Kota Tangsel. Saat itu Hendra menemui dirinya secara langsung. 

"Ketemu di kantor Disdukcapil dan ditemui juga sama namanya pak Gaston yang dibilang orang kepercayaan Kadis Disdukcapil," kata Alvin. 

Saat itu, kata Alvin, dirinya berencana ditemukan dengan Kadisdukcapil Dedi Budiawan untuk interview atas lamaran yang dia layangkan. 

"Saya bertemu tanggal 31 Juli 2023 jam 1 di disdukcapil," ujarnya. 

Alvin menyebut jika saat itu Hendra meminta uang pelicin hingga 40 juta rupiah agar bisa menjadi pegawai di Disdukcapil Kota Tangsel. 

"Awalnya dia nyebut 40 juta dibayar dulu 25 juta sisanya nanti kalau sudah masuk. Dia juga ngomong duit yang 25 juta ini ga bakal dikasih semua nih, nanti sisanya kalau sudah masuk," ujarnya. 

Alvin mengaku ditanggal yang sama dirinya kemudian bertemu dengan Kadisdukcapil Kota Tangsel di ruangannya. Dirinya menemui kadis bersama dengan pria yang kerap disapa Gaston. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ada juga orang namanya Gaston itu orang kepercayaannya Kadisdukcapil. tapi saya transaksi (uang) sama Hendra Wijaya," ujarnya.

Saat bertemu dengan Kadis, kata Alvin dirinya ditanya beberapa hal. Bahkan dia diinformasikan ihwal honor pegawai di dinas tersebut jika nantinya telah masuk. 

"Iyaa nanya nanya kuliah sama ngejelesin tentang honorer ASN P3K sama gajinya. Setelah itu oke nanti mulai kerjanya dikabarkan lagi lewat Guston," ujarnya. 

Atas hal tersebut, kata Alvin, dirinya yakin lantaran telah bertemu dengan orang nomor satu di dinas tersebut. Selanjutnya dirinya diminta oleh Hendra Wijaya yang merupakan ASN dari Kesbangpol Kota Tangsel untuk menyetorkan sejumlah uang muka. 

"Soalnya dia ngomong berkatnya (uang) ditunggu Guston dan pak Kadisnya sekarang, makanya ane tf (transfer). Dan waktu itu dia bilang kalau ga sekarang ada yang mau masuk takut digantiin akhirnya mau ga mau ane tf di tempat hari itu juga setelah ketemu kadis payment langsung dibawa tf 25 juta," ujarnya.

Atas kejadian ini Alvin juga mengaku telah mendatangi kantor Kesbangpol Kota Tangsel untuk meminta kejelasan terhadap Hendra Wijaya. Namun demikian upaya tersebut hanya sia-sia. 

"Saya memutuskan untuk lapor polisi dalam waktu dekat ini," ujarnya. 

Sementara itu Sekretaris Kesbangpol A Yatna membenarkan jika Hendra Wijaya merupakan staf di Kesbangpol Kota Tangsel. Namun dirinya menampik jika telah mengetahui ihwal kasus tersebut. 

"Betul om beliau staf di Kesbangpol dan PNS. Untuk permasalahan tersebut saya masih kurang paham," ujarnya.

Pilihan Editor: Kasus Dugaan Penipuan Jadi Anggota Satpol PP Tangsel Bayar Rp 36 Juta Naik ke Penyidika

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kasus Persetubuhan Anak hingga Korban Melahirkan dan Depresi Mandek, Kak Seto akan Datangi Polres Tangsel

18 jam lalu

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto mendatangi Bareskrim Mabes polri untuk meminta perlindungan pada anak anak dari Ferdy Sambo dan Putri, Jakarta. Selasa, 23 Agustus 2022. Menurut Kak Seto, perlu membedakan perlakuan pada anak-anak kedua pasangan ini untuk memberikan perlindungan terutama yang masih berusia di bawah 18 tahun dari bully. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Kasus Persetubuhan Anak hingga Korban Melahirkan dan Depresi Mandek, Kak Seto akan Datangi Polres Tangsel

"Kami akan pertanyakan dulu kenapa ini begitu lama. Karena yang diprihatinkan, polres berbelit-belit," kata Kak Seto.


Pencopotan Spanduk Supian Suri, Deolipa Yumara: Berlebihan dan Tidak Adil

1 hari lalu

Deolipa Yumara berkomentar terkait pencopotan spanduk Supian Suri oleh Satpol PP saat dijumpai di kawasan Pancoran Mas, Jumat petang, 17 Mei 2024. Tempo/Ricky Juliansyah
Pencopotan Spanduk Supian Suri, Deolipa Yumara: Berlebihan dan Tidak Adil

Pengacara Deolipa Yumara menilai tindakan Satpol PP mencopot spanduk bergambar Sekretaris Kota Depok Supian Suri di sebuah acara berlebihan.


Polisi Ringkus 3 Tersangka Pabrik Tembakau Sintetis di Tangsel, 1 Orang Masih DPO

1 hari lalu

Polres Tangerang Selatan menggeledah kamar Apartemen TreePark di BSD, Serpong, Tangerang Selatan pada Kamis, 16 Mei 2024. Kamar itu dijadikan pabrik pembuatan narkoba jenis tembakau sintetis. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Polisi Ringkus 3 Tersangka Pabrik Tembakau Sintetis di Tangsel, 1 Orang Masih DPO

Polisi mengungkap tempat produksi tembakau sintetis di salah satu apartemen di Serpong, Kota Tangerang Selatan. 3 orang ditangkap, 1 DPO.


Dua Hari, Pemprov DKI Amankan 127 Tukang Parkir Liar di Minimarket di Jakarta

1 hari lalu

Petugas gabungan Dishub DKI dan Satpol PP melakukan penertiban juru parkir (jukir) liar di kawasan Raden Saleh, Jakarta, Kamis 16 Mei 2024. Dari penertiban itu ada 12 jukir liar dari 8 minimarket yang ada di wilayah Jakarta Pusat terjaring razia. TEMPO/Subekti.
Dua Hari, Pemprov DKI Amankan 127 Tukang Parkir Liar di Minimarket di Jakarta

Pemprov DKI menggelar operasi menindak para tukang parkir liar di berbagai minimarket di Jakarta.


Kronologi Spanduk Kandidat Wali Kota Depok yang Diusung PDIP Dicopot Satpol PP

2 hari lalu

Personel Satpol PP Kota Depok saat mencopot spanduk Supian Suri di sekitar Kecamatan Cilodong, Depok, Kamis, 16 Mei 2024. Foto : Istimewa
Kronologi Spanduk Kandidat Wali Kota Depok yang Diusung PDIP Dicopot Satpol PP

Petugas Satpol PP menurunkan spanduk kandidat Wali Kota Depok mendapat kritik dari politikus PDIP. Begini kronologinya.


Ketua PDIP Depok Murka Spanduk Kandidat Wali Kotanya Dicopot Satpol PP

2 hari lalu

Personel Satpol PP Kota Depok saat mencopot spanduk Supian Suri di sekitar Kecamatan Cilodong, Depok, Kamis, 16 Mei 2024. Foto : Istimewa
Ketua PDIP Depok Murka Spanduk Kandidat Wali Kotanya Dicopot Satpol PP

Langkah petugas Satpol PP menurunkan spanduk Supian Suri mendapat kritik dari politikus PDIP. Supian adalah jagoan mereka di Pilkada Dpok.


Kuasa Hukum Ungkap Modus Staf Kelurahan Setubuhi Anak di Bawah Umur hingga Depresi

3 hari lalu

Muhammad Rizky Firdaus Kuasa hukum persetubuhan anak dibawah umur yang dilakukan oleh oknum staf Kelurahan sekaligus Komite sekolah. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Kuasa Hukum Ungkap Modus Staf Kelurahan Setubuhi Anak di Bawah Umur hingga Depresi

Kasus persetubuhan anak yang diduga dilakukan oleh Holid, pengurus komite sekolah yang juga staf kelurahan, ini terjadi beberapa tahun silam.


Gagal Menyalip Dump Truck, Pengendara Motor Tewas Kecelakaan di Jalan Puspitek Tangsel

3 hari lalu

Ilustrasi kecelakaan motor. all-free-download.com
Gagal Menyalip Dump Truck, Pengendara Motor Tewas Kecelakaan di Jalan Puspitek Tangsel

Pengendara motor berinisial IZA (laki-laki, 27 tahun) tewas setelah terlibat kecelakaan di Jalan Puspitek, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).


Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

4 hari lalu

Aloysius Bernanda Gunawan, korban penipuan beasiswa di Filipina yang melaporkan Bambang Tri Cahyono ke Polres Metro Bekasi Kota. Sumber: Dokumentasi pribadi
Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polres Metro Bekasi menelusuri kasus dugaan penipuan beasiswa S3 ke Filipina yang diduga dilakukan oleh Bambang Tri Cahyono.


Wali Kota Tangsel Ajak Mahasiswa Katolik Unpam dan Warga Duduk Bareng, Pastikan Tidak Ada Intoleransi

4 hari lalu

Wali Kota Tangerang Selatan duduk bareng bersama Mahasiswa Katolik Unpam, warga Babakan dan tokoh terkait. Mereka membahas permasalahan intoleran yang sempat viral. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Wali Kota Tangsel Ajak Mahasiswa Katolik Unpam dan Warga Duduk Bareng, Pastikan Tidak Ada Intoleransi

Setelah sempat gaduh soal pembubaran doa rosario yang dilakukan mahasiswa Katolik Unpam, Wali Kota Tangerang Selatan gelar pertemuan.