Kematian Tri Fattah masih Misteri
Memasuki hari ke empat, kematian Tri Fattah Firdaus masih misteri. Polda Metro Jaya yang menangani perkara itu belum mengumumkan sebab kematian penyandang sabuk biru beladiri karate itu.
Polisi baru menyebutkan bahwa perbuatan KH merupakan tindak pidana. Menurut Hengki, dari rekaman CCTV tampak hanya ada dua orang yang masuk ke dalam unit apartemen, lokasi kejadian tersebut. Karena itu, polisi mendatangkan tim digital forensik untuk menyisir rekaman kamera pengawas (CCTV).
Polisi belum menyimpulkan peristiwa itu pembunuhan atau ada sebab lain. Polisi telah menggandeng Laboratorium Forensik Kimia, Biologi forensik, inafis, dan digital forensik guna mendalami apakah luka di tubuh korban adalah bekas cakar atau darah.
"Untuk mendalami apakah jejak DNA pelaku di tangan korban, di tubuh, baju, dan sebagainya. Karena memang dalam apartemen hanya dua orang, jadi murni mengandalkan scientific crime investigation," ucap Hengki.
Tri Fattah jago karate sejak SMP
Dihubungi Tempo, guru karate Tri Fattah Firdaus, Muhammad Fadhil menceritakan bagaimana sosok muridnya itu saat mengikuti karate di Dojo 211 Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 211 Jakarta.
"Fattah tekun saat karate di Dojo 211 walaupun saya tegas dan galak saat mengajar, tapi Fattah tetap tegar dan tetap maju terus," kata Fadhil melalui komunikasi pribadi Instagram.
Fattah dikatakan Fadhil sudah sempat beberapa kali juga ikut kejuaraan kelas Junior, "Fattah terakhir kali sudah mencapai sabuk biru sampai akhirnya harus berhenti karate karena harus fokus ujian akhir sekolah pada saat itu," ujar Fadhil yang mengaku bersedih hati mendapati muridnya itu pergi dengan cara tak wajar.
"Sebagai mantan Senpai-nya, jujur saya sangat bangga dengan Fattah bisa menjadi orang sukses, tapi yang saya sesalkan kenapa saya harus tahu Fattah sudah menjadi orang (pegawai Imigrasi) melalui berita memilukan seperti ini," katanya.
Pilihan Editor: Profil Petugas Imigrasi yang Tewas Terjatuh dari Lantai 19 Apartemen