TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya terus melakukan patroli siber menjelang Pemilu 2024. Wakapolda Metro Jaya Brigadir Jenderal Suyudi Ario Seto mengatakan, patroli digelar hingga ke level satuan kerja di polres.
"Ini kami lakukan pemantauan setiap waktu dan kalau ada upaya yang mengganggu, memancing, memprovokasi, tentunya kami tidak segan-segan untuk melakukan penindakkan," ujar Suyudi usai apel di Polda Metro Jaya, Sabtu, 4 November 2023.
Menurut dia, ancaman menjelang pemilu 2024 tidak hanya di darat saja. ‘Ancaman udara’ atau kejahatan siber bisa datang sewaktu-waktu.
Suyudi mengingatkan pelaku ancaman siber bisa diproses secara pidana. Polda Metro Jaya pun pernah menindak kasus perihal kejahatan dunia siber.
"Sudah banyak kami lakukan penindakan baik itu dari jajaran Krimsus Polda Metro Jaya, itu banyak provokasi yang mengajak untuk melakukan kekerasan di wilayah, itu kami tindak dengan Undang-Undang ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik)," katanya.
Dalam pengamanan menjelang pemilu 2024, Polda Metro Jaya turut menggandeng ormas (organisasi massa) hingga petugas keamanan lingkungan sekitar. Suyudi mengatakan semua elemen di masyarakat punya peran penting untuk menjaga ketertiban.
Dia berpesan agar masyarakat tidak perlu berselisih karena memiliki perbedaan pandangan dalam Pemilu 2024.
"Polri tidak bisa berdiri sendiri, tidak bisa bekerja sendiri, kita sangat membutuhkan dukungan dari segenap komponen masyarakat terutama menjelang pesta demokrasi Pemilu 2024 ini," tuturnya.
Pilihan Editor: Panitia Aksi Bela Palestina Sebut Kegiatan Bebas Unsur Pemilu: Capres-Cawapres Tak Hadir
