TEMPO.CO, Jakarta - Banjir di sejumlah titik lokasi di Jakarta bertahan hingga Minggu pagi, 5 November 2023. Banjir terjadi dampak hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sehari sebelumnya.
Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI, ada 22 RT yang tergenang hingga pukul 9 WIB. Terbanyak ada di Kelurahan Cawang yang mencakup 14 RT. Ketinggian banjir di wilayah ini sekligus terukur yang tertinggi, sampai 2,5 meter. "Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Baru," bunyi keterangan dari BPBD DKI.
Sisa titik banjir lainnya pada Minggu pagi tersebar di Kelurahan Bidara Cina, Kampung Melayu, dan Cililitan yang disebabkan curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung. Ada juga di Kelurahan Rawajati karena curah hujan tinggi.
Sedangkan titik banjir di wilayah Kelurahan Cilandak Timur sudah surut. Begitu juga dengan banjir di ruas Jalan Pelabuhan Muara Batu di Kelurahan Penjaringan dan titik banjir di Jalan Raya Bogor (Pasar Induk Kramat Jati).
Yang juga sempat terendam banjir pada Sabtu malam adalah wilayah Kelurahan Kuningan Barat dan Jalan Pondok Karya, Pela Mampang. "Bendung Katulampa Bogor, Pos Depok, Pos Pesanggrahan, Pos Angke Hulu, dan Pos Cipinang Hulu berstatus Siaga 3 waspada akibat hujan deras," kata Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, pada malam itu.
Di Kabupaten Tangerang, BPBD setempat menangani tiga pohon tumbang di Desa Cikasungka, Kecamatan Solear, akibat hujan disertai angin kencang pada Sabtu. Sebanyak belasan petugas diterjunkan untuk evakuasi pohon-pohon tumbang tersebut.
Petugas dari BPBD Kabupaten Tangerang saat evakuasi pohon tumbang pasca-hujan yang disertai angin kencang di Taman Adiyasa, Desa Cikasungka, Solear, Sabtu malam 4 Novemberr 2023. (ANTARA/Azmi)
Salah satu pohon tumbang itu menimpa tiga unit mobil angkutan kota (angkot). Beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka. Adapun satu pohon yang lain membutuhkan evakuasi hingga menjelang tengah malam karena diameter batang sampai 70 sentimeter dan menimpa kabel listrik.
ANTARA
Pilihan Editor: Mayat Bapak-Anak Membusuk di Rumahnya di Koja Tergolong Keluarga Mapan, Begini Analisa Sosiolog