Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Detik-detik Kematian Korban Penculikan Anggota Paspampres: Sempat Minta Minum 2 Kali

image-gnews
Ketiga Terdakwa Praka Riswandi Manik, Praka Heri Sandi, dan Praka Jasmowir menghadiri persidangan di Pengadilan Militer Dilmil II-08, Jakarta Timur, Kamis, 2 November 2023. Sidang kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Imam Masykur dengan terdakwa 3 anggota TNI, dan Paspampres tersebut menghadirkan sejumlah saksi untuk diperiksa. TEMPO/Magang/Joseph
Ketiga Terdakwa Praka Riswandi Manik, Praka Heri Sandi, dan Praka Jasmowir menghadiri persidangan di Pengadilan Militer Dilmil II-08, Jakarta Timur, Kamis, 2 November 2023. Sidang kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Imam Masykur dengan terdakwa 3 anggota TNI, dan Paspampres tersebut menghadirkan sejumlah saksi untuk diperiksa. TEMPO/Magang/Joseph
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Militer II-08 Cakung, Jakarta Timur, dijadwalkan menggelar sidang lanjutan perkara penculikan dan pembunuhan oleh anggota Paspampres Praka Riswandi Manik dan dua rekan anggota TNI lainnya hari ini, Senin 6 November 2023.

Korbannya adalah Imam Masykur, pemuda berusia 26 tahun, sesama warga asal Aceh, yang diculik ketiganya dari toko penjual obat-obatan di bilangan Ciputat, Tangerang Selatan, pada 12 Agustus lalu.

Persidangan sebelumnya mengungkap antara lain sejumlah barang bukti dalam perkara penculikan dan pembunuhan ini. Di antaranya adalah sepatu dinas, sepatu olahraga, dua buah tas dada hitam milik masing-masing terdakwa, serta dua ponsel milik adik dan ibu Imam Masykur.

Selain itu, ada pula empat handy talkie atau HT, yang digunakan untuk memukul Imam Masykur. Lalu, tiga airsoft gun, satu senjata korek api, dan mobil Kijang Innova abu-abu yang dipakai untuk menculik Imam Masykur serta seorang yang lain bernama Khaidar.

Detik-detik Kematian Imam Masykur

Sidang juga mengungkap detik-detik kematian Imam Masykur menurut kesaksian Khaidar, korban selamat. Khaidar juga diculik dari toko obat yang sedang dijaganya di daerah Condet, Jakarta Timur. 

Khaidar menuturkan bagaimana dia dalam kondisi mata tertutup bolak-balik dipindahkan antara jok tengah dan bagian belakang minibus, bergantian dengan Imam Masykur. Di jok tengah itulah, diapit dua terdakwa, penganiayaan terjadi disertai permintaan tebusan. 

Khaidar mengungkap pelipis matanya bengkak akibat pukulan salah seorang terdakwa. Punggungnya juga dicambuk pakai kabel listrik.

Sedang dari apa yang didengarnya, Imam Masykur beberapa kali berteriak kesakitan. Sempat juga Khaidar mendengar Imam Masykur berkata "Tolong carikan Bu, saya tidak kuat lagi."

Selama perjalanan itu, kata Khaidar, Imam Masykur sempat meminta minum dua kali. Kemudian terdakwa merasa kesal dan berseru, "Sudah dibaikin malah ngelunjak."

Khaidar juga menuturkan, ada ancaman dari terdakwa kepada ibu Imam Masykur jika tidak memberikan uang tebusan yang diminta. "Kalau enggak, maka anak ibu akan saya bunuh dan saya buang ke sungai," kata salah seorang terdakwa mengancam. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Khaidar mengaku mendengar ancaman itu sangat jelas, sebab terdakwa berbicara dengan keras.

Rintihan Terakhir Imam Masykur

Setelah itu, Imam Masykur dipindah kembali ke bagian belakang mobil bersama Khaidar. Imam Masykur, tutur Khaidar, juga sempat mengeluhkan dadanya yang sakit dan menangis. 

Saat itu, Khaidar ingat, Ibu Imam Masykur sempat menelepon kembali agar diizinkan mengirim uang tebusan besok. Akan tetapi terdakwa tetap mengancam jika tidak dikirim maka Imam Masykur akan dibunuh dan dibuang.

Tak berselang lama, Khaidar diminta untuk mengecek kondisi Imam Masykur oleh terdakwa. Dengan mata yang masih ditutup, dia mencari dan memegang nadi Imam Masykur dan tidak dirasakan adanya denyut. "Ketika saya taruh kaki saya ke kakinya, sudah dingin," kata Khaidar.

Setelah diminta cek keadaan Imam Masykur, Khaidar kembali dipindah ke jok tengah. Salah seorang terdakwa kembali mengancam Khaidar. "Kamu mau kayak dia (Imam Masykur)?" tanya terdakwa. 

Kemudian Khaidar diperintahkan untuk turun dari mobil. Seingat Khaidar, ia diturunkan di pintu keluar tol Mekarsari, Bogor. Khaidar tidak tahu betul jam berapa Imam Masykur dinyatakan meninggal setelah dianiaya.

Ia mengatakan, setelah turun dari mobil, Khaidar menjumpai petugas tol. 

Pilihan Editor: Dugaan Penipuan Rekrutmen Pegawai Honorer di Pemkot Tangsel, Eks Calon Wali Kota Bicara Uang Pelicin, Setoran, dan Loyalitas Birokrasi yang Tanpa Batas

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

23 jam lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.


Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

1 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.


Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

1 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.


Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

1 hari lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali


Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

1 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda


Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

1 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet


Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

1 hari lalu

Personel Inafis Polres Ciamis melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus mutilasi di Desa Cisontrol, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat, 3 Mei 2024. Polres Ciamis mengamankan tersangka mutilasi berinisial TR (50 tahun) yang diduga membunuh dan memutilasi tubuh istrinya Y (50 tahun). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri


CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

1 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan, saat ditemui di kawasan Ancol, Jakarta Utara, pada Jumat, 12 April 2024. Tempo/Adil Al Hasan
CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

Polres Jakarta Utara telah menerima laporan polisi tentang tewasnya siswa tingkat satu di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP)


Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

1 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.


Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

1 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.