TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Polda Metro Jaya bersama dengan Ditipikor Bareskrim Polri masih memeriksa sejumlah saksi dalam kasus dugaan pemerasan yang dilakukan oleh Ketua KPK Firli Bahuri terhadap Syahrul Yasin Limpo saat menjabat Menteri Pertanian.
Hari ini penyidik gabungan Polda Metro dan Ditipikor Bareskrim Polri akan memeriksa Direktur Gratifikasi dan Pelayanan Publik KPK Herda Helmijaya.
"Ada pemeriksaan Direktur Gratifikasi dan Pelayanan Publik KPK Herda Helmijaya jam 10.00 WIB," kata Wakil Direktur Tindak Pidana Korupsi (Dittipidkor) Kombes Arief Adiharsa seperti dilansir dari Antara, Rabu, 15 November 2023.
Pemeriksaan Direktur Gratifikasi KPK tersebut dilaksanakan di Bareskrim Polri.
Adapun Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak menyebut pihaknya hari ini memeriksa dua saksi. Kedua saksi ini kata dia, diperiksa terpisah. Satu saksi di Bareskrim dan satu saksi di Polda Metro Jaya.
"Ada satu pemeriksaan saksi pegawai KPK RI di Dittipidkor Bareskrim dan satu pemeriksaan saksi di Subdit Tipikor Ditreskrimsus PMJ," kata Ade.
Dalam kasus dugaan pemerasan ini, penyidik gabungan telah memeriksa 86 saksi dan delapan ahli pada kasus dugaan pemerasan oleh pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Sebagai informasi, sejumlah saksi yang telah dipanggil dan diperiksa antara lain mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), sopir pribadi SYL dan ajudan pribadi SYL serta Ketua KPK Firli Bahuri.
Kemudian Direktur Pelayanan Pelaporan dan Pengaduan Masyarakat (Dumas) KPK Tomi Murtomo, ajudan Ketua KPK Firli Bahuri, Kevin Egananta, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar.
Selain itu Ketua Harian Pengurus Provinsi (PP) PBSI DKI Jakarta Tirta Juwana Darmadji (Alex Tirta), Wakil Ketua KPK periode 2007-2011 Mochammad Jasin, Wakil Ketua KPK periode 2015-2019 Saut Situmorang.
Dugaan pemerasan oleh Firli ini diungkap oleh Direktur Alat Mesin Pertanian Kementerian Pertanian Muhammad Hatta, yang kini telah menjadi tersangka di KPK bersama dengan Syahrul. Kepada penyidik Polda Metro Jaya, Hatta mengungkap adanya pemberian uang kepada Firli hingga berbagai pertemuan Syahrul dan Firli pada awal Oktober lalu.
Pemberian uang itu berawal dari komunikasi Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Semarang Komisaris Besar Irwan Anwar kepada Syahrul pada Juni 2022. Irwan adalah kerabat Syahrul. Ia juga pernah menjadi anak buah Firli di Polda Nusa Tenggara Barat pada 2017.
Lewat keterangan tertulis pada 9 Oktober lalu, Firli membantah tudingan bahwa ia memeras Syahrul. Namun ia mengakui pernah bertemu dengan Syahrul di lapangan bulu tangkis pada 2 Maret 2022. "Itu pun beramai-ramai di tempat terbuka," katanya.
Pilihan Editor: Firli Bahuri Akui Berjumpa Syahrul Yasin Limpo di Lapangan Bulu Tangkis, namun Bantah Soal Penerimaan Uang