TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono angkat bicara soal tudingan mati langkah dalam menangani masalah pengangguran yang dilontarkan Fraksi PAN DPRD DKI. Heru mengatakan, Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI Jakarta terus melakukan intervensi melalui berbagai program untuk menekan angka pengangguran di Ibu Kota.
“Banyak, yang kemarin PAN bilang link and match untuk memberikan kesempatan pekerjaan, memacu untuk investasi di Jakarta,” kata Heru Budi saat ditemui di Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu, 15 November 2023.
Sebelumnya, Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD DKI Jakarta Bambang Kusumanto meminta Heru Budi memanfaatkan program link and match untuk menuntaskan masalah pengangguran.
“Saya memerhatikan, nampaknya tidak ada kemajuan yang berarti selama ini di dalam menanggulangi pengangguran. Nampaknya Pemprov DKI Jakarta mati langkah. Oleh karena itu, bolak-balik kami mengusulkan tolong diseriuskan link and match,” kata Bambang di sela-sela Paripurna DPRD DKI Jakarta, Selasa, 14 November.
Kebijakan link and match, yang dibuat Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengarah pada membangun integrasi pelatihan, sertifikasi, dan penempatan tenaga kerja terpadu sebagai solusi mengurangi kesenjangan pasar kerja.
Kemnaker memiliki kebijakan link and match ketenagakerjaan yang meliputi pengembangan sistem integrasi pelatihan, sertifikasi, dan penempatan; penguatan kelembagaan dan pengembangan ekosistem pasar kerja. Termasuk pengembangan pasar kerja inklusif; penguatan SDM pelatihan, sertifikasi, dan penempatan dalam melakukan integrasi pelatihan, sertifikasi, dan penempatan; penguatan norma, standar, dan prosedur yang mendukung integrasi pelatihan, sertifikasi, dan penempatan; digitalisasi pelayanan pasar kerja; dan pengembangan kemitraan dan kolaborasi dengan para pihak terkait.
Menurut Bambang Kusumanto, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ada 8,3 juta warga DKI Jakarta berusia pekerja. Namun, hanya 5,2 juta orang yang masuk kategori angkatan kerja, sementara 3,1 juta orang dinyatakan tidak kerja. “Tiga juta itu, ada kurang lebih 400.000 yang masuk kategori pengangguran terbuka,” katanya.
Merespons Ketua Fraksi PAN DPRD DKI, Heru Budi mengatakan angka pengangguran di Jakarta tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun 2022. “Kalau by data 2022 itu 7,18 persen pengangguran di Jakarta, di 2023 turun menjadi 6,5 persen. Artinya, turun tapi tetap masih ada pengangguran. Ya Pemda terus berusaha untuk bisa memberikan lowongan kerja,” ucap Heru Budi.
Pilihan Editor: Jalanan JIS Tergenang Banjir, Heru Budi Perintahkan Dinas SDA Bereskan Kabel yang Halangi Saluran Air