Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kronologi Bayi Alami Bocor Usus Saat Lahir di RS Hermina Podomoro, Diduga Terjadi Malpraktik

image-gnews
Ilustrasi bayi tidur. Foto: Unsplash.com/Hessam Nabavi
Ilustrasi bayi tidur. Foto: Unsplash.com/Hessam Nabavi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Sakit Hermina Podomoro diduga melakukan malpraktik hingga menyebabkan seorang bayi yang lahir di rumah sakit tersebut mengalami bocor usu. Bayi tersebut adalah anak dari Evayanti Marbun.

Berikut kronologi kasus, dari awal hari perkiraaan lahir hingga kemudian bayi dibawa pulang dan orang tuanya menemukan ada kejanggalan pada tubuh si bayi.

Dari hasil pemeriksaan oleh dokter kontrol setiap bulan bahwa  Hari Perkiraan Lahir (HPL) Evayanti jatuh pada 26 Nopember 2023. 

Karena ingin menggunakan fasilitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), ia mendapat rujukan ke Rumah Sakit Hermina Podomoro, Sunter Agung, Jakarta Utara. 

Pada 18 Oktober 2023, berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh Kuasa Hukum Evayanti Marbun, Rio S Tambunan menjelaskan Evayanti melakukan pengecekan administrasi operasi lahiran yang akan dilakukan pada 26 November 2023. 

Masih dihari yang sama, Evayanti bertemu dengan dokter Steven Aristida yang akan bertanggung jawab saat proses melahirkan Evayanti. Ia mengklaim bahwa Evayanti sudah bisa segara melahirkan dengan alasan perut dan berat janin yang sudah cukup besar.  

“Dia kaget karena berdasarkan HPL dokter yang biasanya kontrol itu perkiraan melahirkan tanggal 26 Nopember, tapi 1 November sudah disuruh operasi Seksio Sesarea (SC) ,” kata Evayanti diwakili Rio Tambunan.

Kata Rio, Evayanti sudah melalui proses operasi sesar ini sebanyak tiga kali, sehingga untuk bisa melahirkan, usia kandungan harus dalam usia matang yaitu 38 minggu. 

“Dia disuruh lahiran tanggal 1 November, dimana usia tersebut belum cukup matang untuk lahiran apalagi SC ,” kata Rio. 

Operasi SC tetap dilakukan berdasarkan rekomendasi dokter Steven Aristida. “Setelah selesai lakukan operasi, ternyata bayi dari Evayanti alami infeksi saluran pernapasan (pheunomia).” 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada tanggal 4 November, pihak RS Hermina Podomoro telah membolehkan bayi dari Evayanti pulang karena kondisi kesehatan yang sudah baik. 

Namun, saat Evayanti ingin melihat bagaimana rekam medis anaknya itu, dari pihak RSU Hermina Podomoro hanya memberi penjelasan “Tidak perlu dilakukan rekam medis, cukup hanya melihat keadaan fisik dari bayi,” ucap Rio. 

Setelah bayi dari Evayanti ini dibawa pulang belum genap 1X24 jam, timbul gejala tidak wajar antara lain malas minum, cenderung tidur, buang air besar menggeluarkan darah, dan lingkar perut yang membesar. “Gejala anak dari Evayanti ini tidak wajar karena sudah mempunyai anak sebelumnya,” ucap Rio. 

Setelah itu, pada tanggal 7 November 2023, bayi dari Evayanti itu dirujuk ke RS Hermina Daan Mogot, dan berdasarkan hasil pemeriksaan dokter bedah anak RSU Hermina Daan Mogot, bayi tersebut terdapat kebocoran pada usus. “Kami menduga ini adalah kelalaian dari RS Hermina Podomoro,” 

Kemudian pada Jumat 24 Nopember 2023, Rio S Tambunan mendatangi RS Hermina Podomoro untuk meminta pertanggungjawaban rumah sakit tersebut atas dugaan malpraktik yang dialami bayi Evayanti. 

Namun, berdasarkan pantauan TEMPO, saat ingin memberikan surat kepada RS Hermina Podomoro sempat ada perdebatan dengan petugas keamanan sebab belum adanya izin menyampaikan surat. Setelah menunggu hampir satu jam, akhirnya surat tersebut sampai kepada salah satu petugas RS Hermina Podomoro bernama Aulia R. 

“Baik, kami terima suratnya, dan akan kami berikan kepada pihak yang berwenang,” ujar Aulia R di RS Hermina Podomoro saat terah terima surat, Jumat 24 November 2023. 

Pilihan Editor: Sederet Kasus Dugaan Kelalaian Rumah Sakit, Terbaru Bocah Mati Batang Otak di RS Kartika Husada

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Menyimpan dan Urutan Memberikan ASI Beku yang Benar

4 hari lalu

Bayi prematur Palestina yang dievakuasi dari Gaza di tengah konflik Israel dan Hamas, meminum susu saat mendapat perawatan di Rumah Sakit Ibu Kota Administratif Baru (NAC), di timur Kairo, Mesir, 6 Desember 2023. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Cara Menyimpan dan Urutan Memberikan ASI Beku yang Benar

Menyimpan dan memberikan ASI beku kepada bayi tak bisa sembarangan. Ada tata cara dan urutannya


Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

4 hari lalu

Ilustrasi perkosaan. tehelka.com
Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

Selain kasus bayi diperkosa, pria Brasil ini juga sedang menghadapi penyelidikan atas percobaan pemerkosaan terhadap seorang remaja


Mengenal Lebih Dekat 7 Jenis dan Tipe Popok Clodi

5 hari lalu

Ilustrasi popok kain/cloth diapers. Kangacare.com
Mengenal Lebih Dekat 7 Jenis dan Tipe Popok Clodi

Dengan memahami karakteristik jenis-jenis popok codi, orang tua bisa menemukan yang sesuai dengan kebutuhan dan k konndisi keluarga.


ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

5 hari lalu

Sampel purwarupa air susu ibu (ASI) dalam bentuk bubuk rintisan mahasiswa dan dosen ITB. (Dok.Tim)
ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

Inovasi ASI bubuk oleh mahasiswa ITB dipicu oleh niat menciptakan solusi untuk wanita karier yang kerap kesulitan menyusui.


Popok Bayi Baiknya Diganti dengan Tisu Basah atau Kapas, Mana yang Terbaik?

5 hari lalu

Ilustrasi ibu sedang mengganti popok bayi. Foto: Freepik.com/@gpointstudio
Popok Bayi Baiknya Diganti dengan Tisu Basah atau Kapas, Mana yang Terbaik?

Tisu basah lebih banyak dipilih orang tua untuk mengganti popok karena praktis, sedangkan kapas lebih aman digunakan dan mudah terurai.


Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

7 hari lalu

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

Deteksi dini pada bayi baru lahir bisa menggunakan alat bernama auditory brainstem response (ABR).


5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

8 hari lalu

Sampel purwarupa air susu ibu (ASI) dalam bentuk bubuk rintisan mahasiswa dan dosen ITB. Dok.Tim
5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

Proses pengeringan untuk menghilangkan kandungan air, freeze-drying memiliki dampak pada rasa dan kualitas ASI bubuk,


Bidan Diduga Malpraktik Viral di Medsos, Polres Prabumulih Lakukan Penyelidikan

15 hari lalu

ilustrasi malpraktek. Tempo/Indra Fauzi
Bidan Diduga Malpraktik Viral di Medsos, Polres Prabumulih Lakukan Penyelidikan

Polres Prabumulih sudah melakukan penyelidikan soal dugaan malpraktik seorang bidan yang viral di media sosial.


Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

16 hari lalu

Tenaga kesehatan memberikan pelayanan imunisasi dasar kepada bayi di Puskesmas 3 Denpasar Utara, Bali, Kamis 12 Januari 2023. Pemerintah Provinsi Bali menargetkan penurunan angka stunting hingga 7,71 persen pada tahun 2023 sehingga Bali tetap menjadi provinsi dengan angka kasus stunting terendah di Indonesia. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

16 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?