Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sederet Kasus Dugaan Kelalaian Rumah Sakit, Terbaru Bocah Mati Batang Otak di RS Kartika Husada

Reporter

image-gnews
Suasana RS Kartika Husada, Jatiasih, Bekasi, Senin malam, 2 Oktober 2023. Tempo/Adi Warsono
Suasana RS Kartika Husada, Jatiasih, Bekasi, Senin malam, 2 Oktober 2023. Tempo/Adi Warsono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang bocah bernama Benediktus Alvaro Darren, berusia 7 tahun, meninggal setelah didiagnosa mati batang otak usai menjalani operasi pengangkatan amandel di rumah sakit di Kota Bekasi. Orang tua korban pun melaporkan kejadian itu ke polisi karena dugaan malpraktik atau kelalaian rumah sakit. 

Kasus bocah mati batang otak di Bekasi karena dugaan malpraktik itu pun menyita perhatian publik. Namun jauh sebelum itu, sederet kasus yang berhubungan dengan kelalaian rumah sakit juga pernah terjadi. Sejak awal 2023, tercatat ada tiga kasus dugaan kelalaian Rumah sakit. Berikut ini adalah sederet kasus dugaan kelalaian di rumah sakit selain di Bekasi. 


Perawat Gunting Jari Bayi

Kasus dugaan kelalaian rumah sakit pernah terjadi di Palembang, Sumatera Selatan. Seorang perawat di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang diduga salah menggunting satu jari pasien bayi. Jari si bayi pun menjadi nyaris putus. Kelalaian perawat tersebut terungkap setelah orang tua korban, Suparman, mengadu ke Polres Kota Besar Palembang, Sabtu 4 Februari 2023. 

Manajemen RS Muhammadiyah Palembang kemudian menonaktifkan perawat itu karena dugaan malpraktik. Tidak hanya itu, pihak rumah sakit juga bertanggung jawab penuh atas kesembuhan luka pada jari kelingking tangan kiri bayi perempuan berusia delapan bulan itu. 


Bayi Tertukar Di Bogor

Kasus bayi tertukar di rumah sakit ini terbongkar setelah seorang ibu bernama Siti Mauliah merasa bayinya tertukar oleh bayi Ibu Dian usai menjalani persalinan di RS Sentosa pada 18 Juli 2022. Ia pun lapor ke unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bogor pada Agustus 2023. Kemudian, DNA bayi GB dan GL di tes oleh Pusat Laboratorium dan Forensik Mabes Polri. Ternyata hasil tes menunjukan 99,9 persen kedua bayi tersebut benar tertukar. 

Rumah Sakit Sentosa di Kemang, Kabupaten Bogor, Senin 28 Agustus 2023. TEMPO/M.A MURTADHO

Hasil tes DNA itu menjadi buah perjuangan Siti Mauliah yang selama setahun sebelumnya sudah meyakini bayi tertukar. Alasan yang sempat diajukan rumah sakit adalah hanya gelang bayi yang tertukar. Ia pun melakukan tuntutan perdata kepada rumah sakit karena orang tua bayi memiliki kerugian yang tak ternilai. Ditambah, ada dua bayi yang mengalami kerugian karena terpisah dengan ibu kandungnya selama lebih dari satu tahun. 


Bocah Mati Batang Otak di Bekasi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Teranyar, seorang bocah bernama Alvaro, 7 tahun, didiagnosis menderita mati batang otak setelah menjalani operasi pengangkatan amandel di Rumah Sakit Kartika Husada, Kota Bekasi. Pasca operasi, kondisi Alvaro ternyata justru kritis hingga tidak sadarkan diri hingga akhirnya dinyatakan meninggal pada Senin, 2 Oktober 2023.

Sebelumnya, atas peristiwa anaknya mati batang otak karena dugaan malpraktik itu, orang tua Alvaro melaporkan sejumlah dokter rumah sakit tersebut ke kepolisian pada 29 September 2023. Total ada 8 orang yang dilaporkan, termasuk Rumah Sakit Kartika Husada.

"Laporan kami sebenarnya ada tiga UU terkait yang kami laporkan. Pertama, tentang UU Kesehatan, kedua, itu tentang UU Perlindungan Konsumen, yang ketiga itu, UU KUHP," kata pengacara keluarga korban, Christmanto. 

RIZKI DEWI AYU | ANTARA | MAHFUZULLOH AL MURTADHO | ADI WARSONO

Pilihan Editor: Heru Budi Blak-blakan Terima Pesan WA dari ASN yang Minta Jabatan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

12 jam lalu

Reaksi seorang pelayat saat memegang jenazah seorang anak Palestina yang tewas dalam serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di rumah sakit Abu Yousef al-Najjar di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 6 Mei 2024. Otoritas Palestina mengatakan bahwa lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza sejak awal operasi militer Israel pada 7 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem
20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah


Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

2 hari lalu

Rumah sakit lapangan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan. Sumber: ICRC
Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

Komite Internasional Palang Merah (ICRC) membuka rumah sakit dengan kapasitas 60 tempat tidur di Rafah, Gaza selatan.


Jokowi Hapus Kelas BPJS Kesehatan, Nilai Iuran belum Ditentukan

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau fasilitas dan pelayanan kesehatan di RSUD Sibuhuan, Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumatra Utara, pada Jumat, 15 Maret 2024. Jokowi melihat proses pelayanan BPJS Kesehatan yang dia klaim sudah baik. Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Hapus Kelas BPJS Kesehatan, Nilai Iuran belum Ditentukan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghapus pembagian kelas rawat inap BPJS Kesehatan. Nilai iuran yang baru belum ditentukan.


Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

2 hari lalu

Petugas melayani peserta BPJS Kesehatan di kantor cabang Proklamasi, Jakarta.
Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.


Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

2 hari lalu

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti. TEMPO/M Taufan Rengganis
Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.


Surabaya Hospital Expo ke-18 Diharapkan Bisa Dukung Industri Alkes di Timur Indonesia

6 hari lalu

Ilustrasi pameran kesehatan/Surabaya Hospital Expo
Surabaya Hospital Expo ke-18 Diharapkan Bisa Dukung Industri Alkes di Timur Indonesia

Panitia menargetkan kehadiran 3 ribu pengunjung dalam Surabaya Hospital Expo ke-18 untuk dukung layanan unggulan rumah sakit di Timur Indonesia


Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

6 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. indiatoday.in
Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

Polisi menghentikan kasus hukum ayah di Bekasi berinisial N yang menghantam anak kandungnya berinisial C, 35 tahun dengan linggis hingga tewas.


Pembangunan RS Muara Badak Siap Rampung Akhir Tahun

9 hari lalu

Pembangunan RS Muara Badak Siap Rampung Akhir Tahun

Progres pembangunan RS Muara Badak berjalan positif tanpa ada hambatan yang berarti.


Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

9 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Pendidikan Dokter Spesialis menjadi penting mengingat rasio dokter dibanding penduduk Indonesia sangat rendah, yakni 0,47 per 1.000 penduduk.


Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

10 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. Program ini diharapkan dapat mempercepat pemenuhan dokter spesialis di daerah-daerah tertinggal, perbatasan dan Kepulauan. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.