Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Rumah Adat Khas DKI Jakarta dan Makna Filosofinya

Reporter

Editor

Laili Ira

image-gnews
Rumah adat khas DKI Jakarta terdiri dari 4 macam, yakni rumah panggung, joglo, gudang, dan kebaya. Berikut makna filosofinya. Foto: Canva
Rumah adat khas DKI Jakarta terdiri dari 4 macam, yakni rumah panggung, joglo, gudang, dan kebaya. Berikut makna filosofinya. Foto: Canva
Iklan

TEMPO.CO, JakartaDibalik kemegahan modernisasinya, DKI Jakarta ternyata menyimpan kekayaan budaya yang melimpah. Selain ondel-ondel dan pencak silat, Jakarta juga memiliki keragaman budaya suku Betawi lain yakni rumah adat DKI Jakarta. Meski tidak sepopuler rumah adat dari daerah lain, tetap rumah adat DKI Jakarta memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri.

Rumah adat DKI Jakarta atau rumah adat Betawi terkenal dengan ornamen-ornamen khasnya. Ornamen-ornamen ini memiliki makna filosofis dan bermuatan nilai-nilai kehidupan masyarakat Betawi. Melansir laman Setu Babakan Betawi, terdapat empat jenis rumah adat DKI Jakarta. Berikut adalah rumah adat DKI Jakarta dan namanya. 

Rumah Adat Khas DKI Jakarta

1. Rumah Panggung

Seperti namanya, rumah panggung Betawi memiliki struktur seperti panggung, di mana lantai tidak menyentuh langsung tanah. Rumah adat DKI Jakarta ini awalnya dibangun oleh masyarakat Betawi yang tinggal di kawasan pesisir atau agraris.

Di daerah agraris, kolong rumah panggung digunakan untuk beternak dan sebagai perlindungan dari serangan hewan buas, terutama ular berbisa. Sedangkan di kawasan pesisir, rumah panggung DKI Jakarta dibangun guna menghindari genangan air laut.

Bentuk arsitektur rumah panggung Betawi, baik di pesisir maupun pedalaman bervariasi sesuai dengan kemampuan pembangunnya. Pola ruangannya dibuat sederhana dengan bentuk persegi panjang atau bentuk huruf L. 

Bahan dasar rumah adat ini adalah kayu dengan pondasi dari kayu besar yang menancap ke tanah. Anak tangga umumnya berada di bagian depan dengan orientasi menyamping. Genteng tanah liat menjadi pilihan untuk atapnya.

Meski bentuknya rumah panggung, namun rumah adat DKI Jakarta memiliki corak khas Betawi dengan ornamen ukiran dan motif geometris seperti belah ketupat, titik, setengah lingkaran, atau pola siklus (bunga matahari). Selain sebagai elemen dekoratif, motif ini juga berfungsi sebagai ventilasi rumah.

2. Rumah Gudang

Rumah gudang termasuk salah satu jenis rumah adat DKI Jakarta. Rumah gudang memiliki susunan empat persegi panjang dari depan ke belakang. Ciri khasnya rumah ini terletak pada bagian atapnya yang berbentuk pelana tanpa tambahan jure (atap ekstra di sisi kiri dan kanan). 

Rumah gudang dibangun oleh masyarakat Betawi sejak abad ke-5 Masehi, tepatnya saat kawasan Jakarta berada di bawah penguasaan Kerajaan Tarumanegara. 

Popularitas pembangunan rumah adat jenis ini meningkat saat penjajah Belanda mendirikan gudang-gudang penyimpanan rempah-rempah sebelum dikirim ke Eropa. Penamaan "Rumah Gudang" mungkin terinspirasi oleh korelasi dengan struktur gudang yang kemudian dibangun.

Berbeda dengan rumah gudang Belanda yang tidak memiliki pembagian ruang, Rumah Gudang  yang dibangun masyarakat Betawi memiliki ruang seperti ruang untuk orang tua, anak, tamu, dapur, dan ruang semi-publik di dalam bangunan.

Umumnya, di bagian depan rumah terdapat atap kecil yang melindungi serambi depan.

3. Rumah Joglo

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rumah joglo umumnya dikenal sebagai rumah adat Suku Jawa. Tapi ternyata Suku Betawi juga membangun rumah berbentuk joglo. Meski rumah joglo Betawi memiliki kemiripan bentuk dengan arsitektur rumah joglo Jawa Tengah dan Yogyakarta, tapi terdapat beberapa perbedaan yang signifikan. 

Rumah joglo yang merupakan rumah adat DKI Jakarta tidak memiliki tiang penyangga atap untuk memisahkan ruangan di dalamnya. Pembagian ruangan dalam rumah joglo Betawi juga tidak bergantung pada tiang penyangga seperti yang terdapat pada Soko Guru dalam rumah joglo Jawa Tengah.

Bahan yang digunakan untuk pembangunan rumah joglo Betawi mencakup kayu jati, serabut untuk atap, dan anyaman bambu untuk dinding dalam. Umumnya, rumah ini dibangun oleh tokoh masyarakat atau tetua kampung yang pada masa lalu dikenal sebagai bebongkot, sehingga sering kali disebut rumah bebongkot. 

Apabila rumah ini tidak mencukupi untuk menampung masyarakat pada waktu tertentu, seperti saat lebaran, mereka menambahkan bangunan segi empat tanpa dinding di depan rumah yang dikenal sebagai blandongan.

4. Rumah Kebaya atau Rumah Bapang

Rumah adat DKI Jakarta lainnya dikenal sebagai rumah kebaya atau yang sering disebut sebagai rumah bapang. Perbedaan antara rumah kebaya dan rumah gudang dapat dilihat dari desain atapnya. Meskipun keduanya memiliki atap berpola pelana, atap rumah kebaya memiliki bentuk kiri kanan, sementara atap rumah gudang memiliki bentuk depan belakang.

Berbeda dengan dimensi rumah gudang atau panggung, rumah kebaya memiliki bentuk bujur sangkar sama sisi atau persegi. Bentuk atapnya yang terdiri dari beberapa pasang atap menyerupai lipatan kebaya, menjadi karakteristik khas rumah kebaya.

Salah satu ciri khas rumah kebaya adalah serambi yang luas, berfungsi sebagai tempat menerima tamu atau teras untuk bersantai bagi seluruh anggota keluarga. 

Serambi ini juga dikelilingi oleh pagar kecil dengan motif khas. Tersedia juga tangga kecil yang terbuat dari tiga susun batu bata sebagai akses masuk ke serambi rumah.

RIZKI DEWI AYU

Pilihan Editor: Warga Kapuk Muara Hidup Berdampingan dengan Sampah, Buang Limbah ke Kolong Rumah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

20 jam lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi saat rapat paripurna HUT DKI Jakarta, Kamis, 22 Juni 2023. ANTARA/Walda
Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.


AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

1 hari lalu

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Tempo/Pribadi Wicaksono
AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.


Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

1 hari lalu

Gedung bioskop Menteng di Jakarta, 1984. Dok. TEMPO/Nanang Baso
Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

Sejak abad ke-16, Kota Jakarta telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan hingga secara resmi berubah menjadi DKI Jakarta, terakhir DKJ.


Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

3 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi berjalan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin, 10 April 2023. Prasetyo diperiksa sebagai saksi dalam tindak pidana korupsi terkait pengadaan tanah di kelurahan Pulo Gebang Kecamatan Cakung Jakarta Timur, tahun 2018-2019. TEMPO/Imam Sukamto
Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.


Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

4 hari lalu

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta Budi Awaluddin saat menghadiri rapat koordinasi daerah lintas perangkat daerah bidang sosial, kependudukan dan pencacatan sipil 2024 terkait masalah kependudukan dan kemiskinan di Jambi, Kamis (7/3/2024). ANTARA/HO-Disdukcapil DKI Jakarta
Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

Dukcapil DKI Jakarta telah mengumumkan bahwa sebanyak 92.432 NIK akan dinonaktifkan karena berbagai faktor.


Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

6 hari lalu

Sejumlah wisatawan mengunjungi Istana Anak di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis 11 April 2024. Pengelola TMII menyebutkan sekitar 20.000 wisatawan mengunjungi obyek wisata tersebut pada hari kedua Lebaran 2024 (data terakhir pukul 15.00 WIB) dan diperkirakan jumlahnya akan terus meningkat hingga Minggu (14/4) atau H+3 Lebaran. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berusia 49 tahun, suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Ada apa saja di sana?


Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

7 hari lalu

Sejumlah wisatawan mengunjungi anjungan Provinsi Sumatera Barat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis 11 April 2024. Pengelola TMII menyebutkan sekitar 20.000 wisatawan mengunjungi obyek wisata tersebut pada hari kedua Lebaran 2024 (data terakhir pukul 15.00 WIB) dan diperkirakan jumlahnya akan terus meningkat hingga Minggu (14/4) atau H+3 Lebaran.  ANTARA FOTO
Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dibangun pada 1972 dan diresmikan pada 20 April 1975, berawal dari ide Tien Soeharto.


Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

7 hari lalu

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI menyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta, jumlahnya mencapai Rp 326,44 miliar.


Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

9 hari lalu

Ilustrasi sampah. Shutterstock
Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

DLH DKI Jakarta mengangkut sampah yang dilakukan selama periode tujuh hari sebelum hingga hari kedua Lebaran 2024


Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

10 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

Berdasarkan pantauan pada pukul 05.35 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 151.