TEMPO.CO, Jakarta - Potensi banjir rob mengancam pesisir Jakarta beberapa hari terakhir. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kondisi ini terjadi karena adanya fenomena fase Bulan Perigee.
Karena itu, Kepala Satuan Pelaksana Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Michael O. Sitanggang mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap waspada.
"Kami imbau masyarakat untuk tidak panik dan selalu memantau perkembangan informasi mengenai rob melalui media sosial dan website BPBD," kata Michael dalam pesan tertulisnya kepada TEMPO, Kamis, 30 November 2023.
Kemudian, Michael juga meminta agar masyarakat dapat menghubungi pihaknya apabila dalam kondisi mendesak. "Masyarakat yang mengalami atau menemukan keadaan darurat, dapat menghubungi Jakarta Siaga 112," ujarnya.
Lebih lanjut, Michael menyebut bahwa sekarang proses pembangunan tanggul untuk mencegah banjir rob masih dalam proses penyelesaian. Tanggul itu sendiri, jelas Michael, sebagian merupakan tanggung jawab Pemprov DKI dan sebagian lainnya merupakan kewenangan Kementerian PUPR.
"Ketika ada fenomena bulan seperti saat sekarang masih akan ada kemungkinan rob melanda di kawasan pesisir utara Jakarta," jelasnya.
Michael menyebut bahwa beberapa kawasan sudah terbangun tanggul untuk mencegah banjir rob. "Yang sudah dilakukan DKI itu di kawasan Sunda Kelapa, Kali Blencong, Kamal Muara, dan Muara Angke," tuturnya.
Kenaikan permukaan air laut di pesisir Jakarta itu, menurut Michael, merupakan dampak dari fenomena alam. "Adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan purnama di mana mempengaruhi dinamika atmosfer pesisir di wilayah utara Jakarta," Jelasnya.
Fase Bulan Perigee sendiri merupakan kondisi di mana jarak bulan dengan bumi mencapai titik yang terdekat. Menurut BMKG, fenomena ini dapat meningkatkan ketinggian pasang air laut dari 6 November hingga 2 Desember mendagang.
Pilihan Editor: Banjir Rob Ancam Pesisir Jakarta, Air Laut Sempat Capai 5-10 cm di Atas Daratan
