TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bamus Suku Betawi 1982 Zainuddin alias Haji Oding mengakui jika pihaknya yang mengusulkan gubernur ditunjuk presiden dalam Rancangan Undang-Undang tentang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ).
Usulan Zainuddin itu diungkapkan dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) pada 9 November 2023 saat ia diundang oleh Badan Legislasi DPR RI. Oleh Baleg DPR, usulan tersebut diakomodir dan dimasukkan dalam RUU DKJ yang Selasa kemarin disahkan sebagai inisiatif DPR.
Haji Oding heran atas timbulnya penolakan secara beruntun terhadap usulan tersebut. Ia pun tak sepakat jika usulan tersebut dihubung-hubungkan dengan campur tangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
“Eh, nanti undang-undang itu dilaksanakan saat Pak Jokowi udah enggak jadi presiden,” kata dia saat dihubungi Tempo, Jumat, 8 Desember 2023.
Haji Oding, yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Regulasi Majelis Amanah Persatuan Kaum Betawi, menyindir pihak-pihak yang mengkritik usulannya tersebut. Ia menganggap mereka baru sekarang peduli pada Betawi.
“Mata sekarang tertuju pada orang Betawi, lembaga adat Betawi, Alhamdulillah, tapi, kok, baru sekarang gitu, loh? Betawi ini ada sejak tiga ribu tahun sebelum masehi,” ucap dia.
Haji Oding membantah anggapan gubernur ditunjuk presiden mengebiri demokrasi. Menurut dia, hal ini masih sejalan dengan perspektif demokrasi.
Ia mencontohkannya dengan Daerah Istimewa Yogyakarta yang jabatan gubernurnya dilakukan dengan penetapan sementara pemilihan langsung hanya untuk DPRD, bupati, dan wali kota. “Masa Jakarta enggak boleh? Mau jadi apa ini?” ujarnya.
Dalam RDPU bersama Baleg DPR RI, Haji Oding mengusulkan gubernur Jakarta ditunjuk oleh presiden dan memiliki dua wakil. Salah satu yang nantinya menjabat harus merepresentasikan masyarakat Betawi.
Sementara pilkada di Daerah Khusus Jakarta hanya untuk memilih wali kota atau bupati dan anggota DPRD. Ia beralasan hal ini untuk menghemat biaya politik dan membedakan DKJ dengan sistem pemerintahan Jakarta saat ini yang masih berstatus ibu kota.
Pilihan Editor: Gibran Sebut Asam Sulfat untuk Ibu Hamil, Yenny Wahid: Salah Omong, Jangan Diikuti