Menurut keterangan petugas RS Sari Asih, kata Ramflih, tidak ada rumah sakit yang bisa menerima. Ada yang beralasan tidak ada kamar kosong, tidak ada fasilitas atau belum ada perintah kirim.
"Keluarga coba menghubungi dokter kenalan di RSCM, melihat kondisi luka cucu saya lewat WhatsApp menyampaikan, kirim. Tapi kami diminta rujuk lepas, itu bagi kami berat. Bagaimana dalam perjalanan tanpa alat," kata Ramflih.
Lima jam kemudian, pada Senin petang pukul 17.00, Ramflih membezuk cucunya masih tergeletak di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Ramflih melihat cucunya dibiarkan begitu saja. "Hanya dengan infus dan oksigen. Kondisinya memburuk, luka bakarnya sudah mulai melepuh dan menimbulkan gelembung di bawah bibir cucu saya," kata Ramflih sambil menahan tangis.
Ramflih mendapat keterangan dari petugas medis bahwa cucunya mengalami luka bakar 90 persen. "Yang membuat saya menyesalkan RS Sari Asih kenapa disebutkan luka bakar 90 persen tapi tidak ditempatkan di ruang Instalasi Care Unit (ICU) atau tindakan lanjutan terhadap cucu saya," ujarnya.
Bahkan sebelum drop pada Senin tengah malam, Shakil muntah-muntah dan banyak mengeluarkan cairan. Sekitar pukul 23.30, bocah itu menghembuskan nafas terakhir.
Ledakan gas yang menewaskan Shakil itu terjadi di rumah kontrakan yang ditempati Bejo, seorang tukang bakso di Kampung Paninggilan Utara Ciledug Kota Tangerang, Senin, 11 Desember 2023, pukul 10.30.
Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kecamatan Ciledug Mulyadi, peristiwa itu bermula dari kebocoran gas dari tabung 3 kilogram di rumah kontrakan milik H.Agus yang disewa Bejo.
Tabung gas yang bocor itu sempat menimbulkan asap dan menyebabkan percikan api dan menyambar tabung gas melon di gerobak bakso Bejo, yang tak jauh dari dapur.
"Ya asap terkurung karena tidak ada ventilasi yang cukup. Sehingga percikan api menyambar tabung gas lainya. Meledak dan melukai tiga orang itu," kata Mulyadi.
Keterangan tetangga korban. Nasrudin Wahid, sebelum ledakan terjadi Bejo sempat minta tolong kepada Dwi karena tabung gas di dapur bocor. Bejo sempat menutup tabung dengan kain basah dan keluar rumah minta tolong kepada Dwi.
"Dwi ini menantu pemilik kontrakan H.Agus. Nah Shakil, ponakan yang berusia balita itu selalu ikut ke mana Dwi pergi. Pada saat itu dia membuntuti di belakang tanpa sepengetahuan pamannya dan menjadi korban paling parah," kata Nasrudin.
Hingga ini belum ada keterangan resmi dari RS Sari Asih Ciledug tentang penanganan bocah korban ledakan gas itu.
AYU CIPTA
Pilihan Editor: Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa, Panca Menyesal dan Ingin Lihat Makam Anaknya