TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual Universitas Indonesia atau Satgas PPKS UI Manneke Budiman mengungkapkan laporan dugaan kekerasan seksual Ketua BEM UI Melki Sedek Huang masuk pada 14 Desember 2023.
Jika laporan tersebut benar, sanksi yang akan diterima tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau Permendikbud No. 30 tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi.
Ia mengatakan setelah menerima laporan, Satgas PPKS UI melakukan investigasi dengan mengumpulkan bukti dan informasi terkait laporan tersebut.
"Biasanya dimulai dari pelapor, korban, saksi-saksi dan baru kemudian terlapor," kata Manneke, Rabu, 20 Desember 2023.
Ditanya tentang berapa saksi yang dimintai keterangan terkait dugaan kekerasan seksual tersebut, Manneke mengaku belum bisa mengungkap karena bersifat teknis investigasi.
"Ini belum bisa diungkap, laporan ke Satgas hanya diketahui pelapor dan Satgas," terang Manneke.
Ia menegaskan bahwa semua laporan yang masuk ke Satgas PPKS UI bersifat rahasia dan satgas tidak memberikan tembusan ke pihak manapun.
"Ke Rektor pun tidak," tegas Manneke.
Ditanyakan terkait laporan tersebut masuk ke pihak BEM UI, Manneke mengaku tidak mengetahui hal tersebut.
Sedangkan jika laporan tersebut terbukti, Satgas PPKS UI akan mengacu pada aturan yang berlaku dan sanksinya tertera di Permendikbud No. 30 tahun 2021.
Untuk saat ini, Melki Sedek Huang dinonaktifkan sebagai Ketua BEM UI. Penonaktifan itu termuat dalam dalam Surat Keputusan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia Nomor: 1822/SK/WAKILKETUA/BEMUI/XII/2023 tentang penonakfian sementara Melki Sedek Ketua BEM UI periode 2023 tertanggal 18 Desember 2023.
Melki digantikan oleh wakilnya, Shifa Anindya Hartono. Menurut Shifa, saat ini BEM UI masih menginvestigasi dugaan kekerasan seksual dan belum mengambil keputusan apakah Melki Sedek terbukti melakukannya atau tidak. "Hasilnya masih belum bisa ditentukan," papar Shifa.
Ditanya terkait penonaktifan Melki berapa lama dan periode kepemimpinan Ketua BEM UI 2023 itu berakhir, Shifa mengungkapkan BEM UI 2023 berakhir sampai 22 Desember.
Shifa meminta publik menghormati ruang aman bagi korban dengan tidak bertanya kronologi dan identitas korban. “Mari kami menghormati proses yang sedang berlangsung dan memberikan dukungan terhadap perspektif korban," katanya.
Melki Sedek Huang kerap mengkritik Presiden Jokowi, DPR dan MK
Melki Sedek Huang dikenal setelah BEM UI mengunggah konten meme bergambar Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertubuh tikus. Mereka menyebut DPR sebagai Dewan Perampok Rakyat. Kritik itu buntut dari pengesahan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang atau Perpu Cipta Kerja menjadi Undang-Undang pada Selasa, 21 Maret 2023.
Kemudian pada Mei 2023, Melki dan BEM UI kembali mengkritik Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Ia menilai orang nomor satu di Indonesia itu yang dinilai tidak netral dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Lalu pada 7 November 2023, ia mengaku mendapat beberapa kali intimidasi setelah stiap kali BEM UI mengadakan acara diskusi. Intimidasi kian gencar ketika BEM UI menggelar aksi setelah Putusan MK tentang gugatan batas usia capres-cawapres, yang membuka peluang Gibran Rakabuming, anak Jokowi, maju di kontestasi capres-cawapres Pemilu 2024.
Berbagai intimidasi itu gtak membuat nyali Melki Sedek Huang ciut. Dia beranggapan bahwa banyaknya teror menunjukkan dirinya ada di jalur yang benar. “Kalau ancaman sudah hampir setahun sejak awal menjabat sebagai Ketua BEM UI. Tapi menjelang aksi putusan MK semakin banyak,” ujar Melki pada 7 November 2023.
Melki juga pernah beberapa kali ditelepon oleh sosok yang mengaku sebagai pihak keamanan.
"’Bisa kamu redam atau kalo ga bisa kamu redam kamu mau saya tangkap’, itu beberapa perkataan dan tidak hanya gerakan mahasiswa, tapi gerakan buruh juga seperti itu," kata Ketua BEM UI, Melki Sedek Huang, menceritakan intimidasi yang pernah diterimanya.
Intimidasi juga menyasar ibunya yang tinggal di Pontianak. Seseorang yang mengaku aparat datang ke rumah untuk bertanya kapan Melki balik ke Pontianak. Orang itu juga menanyakan kebiasaan Melki sehari-hari kepada ibunya. Bahkan, guru SMA-nya pun juga diintimidasi dengan menanyakan kebiasaan Melki sewaktu sekolah.
Pada 25 November 2023 pagi, akun WhatsApp Melki sempat diretas. Hal itu terjadi setelah tiga hari aksinya yang menentang dinasti politik di acara peringatan sumpah pemuda. Melki berujar, dirinya mendapatkan notifikasi percobaan pengambilalihan akun tersebut pada subuh 25 November 2023 pukul 04.28 WIB.
Menurut dia, segala bentuk intimidasi dan pembungkaman tidak sejalan dengan semangat demokrasi dan harus dilawan. "Jika itu (peretasan WhatsApp) benar berkaitan dengan kritik-kritik kami selama ini, akan ada sikap yang keras dari BEM UI dan akan konsolidasi," ujar Melki Sedek Huang.
Terakhir, Melki Sedek Huang diduga melakukan kekerasan seksual. Akibatnya, Melki akhirnya dinonaktifkan sebagai Ketua BEM UI.
Ia menyatakan siap bertanggungjawab seandainya memang ada yang harus dipertanggungjawabkan. "Tapi seandainya ini adalah tuduhan yang salah, saya harap semua pihak mempertangungjawabkan itu," ujarnya, Senin, 18 Desember 2023
ANANDA RIDHO SULISTYA | HAN REVANDA PUTRA | MELYNDA DWI PUSPITA | ANDIKA DWI
Pilihan Editor: Beredar Cuitan Ketua BEM UI Lakukan Kekerasan Seksual, Ini Jawaban Melki Sedek Huang