TEMPO.CO, Jakarta - Warga Kampung Susun Akuarium akhirnya secara sukarela dan kooperatif menurunkan spanduk dan baliho Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau AMIN yang bertebaran di lingkungan kampung.
Setelah melalui proses dialog yang dilakukan oleh Panitia Pengawas Kecamatan Penjaringan, Badan Pengawas Pemilu Jakarta Utara serta Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) kecamatan, warga Kampung Susun Akuarium bersedia untuk menurunkan baliho dan spanduk pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 itu.
"Sudah dilakukan secara sukarela oleh warga kampung susun," kata Ketua Panwascam Penjaringan, Jakarta Utara, Muhammad Irvan Pramana kepada TEMPO melalui pesan singkat, Rabu, 10 Januari 2024.
Penurunan dan pencopotan spanduk dan baliho AMIN itu dilakukan warga Kampung Susun Akuarium pada Senin malam, 8 Januari 2024. Selain terpasang di dinding bangunan, sebagian spanduk dan baliho juga terpasang di pagar kampung susun.
"Kemarin (Senin) malam yang di dinding sudah dicopot, tapi dengan keikhlasan kami. Sekarang kami diminta juga copot yang di pagar," kata Ketua Koperasi Akuarium Bangkit Mandiri Darma Diani di Penjaringan, Jakarta Utara, seperti dilansir dari Antara, Selasa, 9 Januari 2024.
Menurut Diani, warga Kampung Susun Akuarium menyangka bahwa lingkungan mereka bisa bebas memasang baliho dan spanduk calon presiden dan wakil presiden atau caleg seperi halnya di kampung-kampung lain, yang bisa bebas pasang spanduk dan baliho capres.
"Bagi kami, proses demokrasi ini bisa sama dengan warga di kampung-kampung lainnya. Bisa bebas pasang baliho atau banner yang jadi dukungannya," kata Diani.
Diani menegaskan bahwa pemasangan baliho dan spanduk AMIN itu berdasarkan inisiatif dan gerakan warga sendiri dan tidak ada campur tangan aparatur sipil negara atau ASN. Demikian pula, tidak ada iming-iming atau hadiah dari pihak tertentu untuk memasang spanduk capres cawapres nomor urut 1 itu.
Pemasangan itu, kata dia, didasarkan atas rasa kesetaraan dalam berdemokrasi. Mereka ingin melakukan sebagaimana warga kampung-kampung lainnya di ibu kota.
Dari pantauan TEMPO, Rabu, 6 Januari 2024 pekan lalu, bangunan utama di Kampung Susun Akuarium, RT 2 RW 4, Penjaringan, Jakarta Utara, ramai terpasang spanduk dan baliho AMIN. Kampung susun ini dibangun di era Gubernur DKI Anies Baswedan. Kampung ini sebelumnya digusur oleh Basuki Tjahaja Utama atau Ahok.
Kartini, 40 tahun, salah satu pengurus Kampung Susun Akuarium menjelaskan bahwa seluruh spanduk dan baliho Anies dan Muhaimin yang terpasang di area kampung susun adalah murni dari warga. Tidak ada tim pemenangan AMIN yang datang memasang atau menyumbang pembuatan spanduk dan baliho.
“Itu banner full dari kita-kita warga, yang pasang juga kita juga,” kata Kartini kepada TEMPO saat ditemui dilokasi pada Rabu, 6 Januari 2024.
Menurut Kartini, pemasangan spanduk dan baliho AMIN didasarkan atas jasa dan dedikasi Anies Baswedan yang membangun Kampung Susun Akuarium, sehingga kehidupan warga menjadi lebih baik. “Itu full dari warga memang kita dukung Pak Anies karena kita jadi punya kehidupan yang lebih baik,” jelasnya.
Warga Kampung Susun Akuarium lainnya, Yahya, 84 tahun, dan Supiati, 40 tahun juga kompak menyebut pemasangan spanduk dan baliho capres dan cawapres nomor urut 01 itu karena Anies Baswedan telah memberi tempat tinggal dan kehidupan yang sangat baik setelah mereka digusur Basuki Tjahaja Purnam. “Emang banner itu dari kita semua buat dukung Pak Anies.”
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tahun 2014 sampai 2016 ini, kata Yahya dan Supiati, pernah datang melihat Kampung Susun Akuarium setelah pulang dari ibadah di Tanah Suci pada pertengahan Juli 2023 lalu. “Pak Anies pernah dateng waktu habis Haji, beliau sedih ternyata pembangunannya nggak di lanjutin lagi, dan beliau bilang Insyaa Allah kalau nanti jadi ya,” jelas keduanya.
ANTARA
Pilihan Editor: Bawaslu Jakarta Utara Pastikan Tak Ada Lagi Spanduk Anies-Cak Imin di Kampung Susun Akuarium